Part 23

5.8K 515 1.1K
                                    

Ramaikan cerita ini dengan komen di setiap paragraf ya, gaes❤

Kalau part ini bisa tembus 50 vote dan 500 komen, next part bakalan doubel up:)

🐳Happy Reading🐳

_______________________________
______

Rean sedari tadi tak henti-hentinya menatap Hana di tengah aktivitas mereka yang sedang makan bersama di dalam restoran. Hari ini, laki-laki itu memang memutuskan untuk tidak masuk sekolah dan memilih menemani Hana. Mengajaknya keluar agar gadis itu tidak merasa bosan.

Hana yang sadar kalau sedari tadi Rean terus menatapnya, tidak bisa menyembunyikan kegugupannya. Bahkan, berkali-kali gadis itu tersedak makanannya sendiri. Untung saja, Rean dengan sigap menyodorkannya satu gelas minuman.

"Pelan-pelan aja." Untuk ke sekian kalinya, Rean memperingatkan Hana untuk makan pelan-pelan saja karena gadis itu yang sedari tadi sering tersedak.

Mendengar perkataan tenang Rean, Hana hanya mengangguk pelan. Apa laki-laki itu tidak menyadari kalau alasannya tersedak seperti ini karena ia yang gugup sedari tadi di perhatikan oleh Rean.

Sedetik kemudian, Hana mematung ketika Rean tiba-tiba mencondongkan tubuhnya mendekatinya. Kemudian, tangan laki-laki itu terulur untuk mengusap noda makanan yang ada di sudut bibir Hana dengan gerakan lembut. "Lo belepotan," kata Rean sembari duduk kembali seperti biasa.

Hana dapat merasakan wajahnya memanas. Gadis itu dengan segera mengalihkan pandangannya ke arah lain karena tidak mau Rean nelihatnya. "Ma-makasih, Rean," sahutnya kaku.

"Keadaan lo sekarang gimana?"

Pertanyaan Rean membuat Hana menoleh menatap laki-laki itu. Ini bukan pertama kalinya Rean menanyakan keadaan dirinya. Padahal, Hana merasakan tubuhnya baik-baik saja. Tapi mengapa, Rean terlihat sangat mengkhawatirkannya karena tadi pagi suhu tubuhnya memang sedikit naik.

"Gue baik-baik aja, kok. Nggak usah khawatir, Rean." Hana menjawab seraya mengukir senyumannya.

Rean mengangguk pelan sembari tersenyum tipis ketika mendengar jawaban gadis itu.

Tidak lama kemudian, keduanya tampak sudah selesai menghabiskan makannya. "Mau langsung pulang atau jalan-jalan lagi?" tawar Rean kepada Hana.

Hana terdiam sejenak. Mereka berdua tadi memang sempat menghabiskan waktu ke beberapa tempat. Bahkan, keduanya sempat menonton film di bioskop karena Hana yang meminta. Dan Hana tidak bisa memungkiri kalau hari ini ia merasa senang karena Rean yang mengajaknya keluar. "Langsung pulang aja," sahutnya karena merasa kalau jalan-jalan hari ini sudah cukup.

Rean mengangguk. Laki-laki itu segera bangkit dari duduknya dan membayar terlebih dahulu makanan mereka. Setelah itu, Rean langsung menggenggam tangan Hana lembut dan mengajaknya untuk berjalan keluar restoran.

Hana tak henti-hentinya tersenyum senang ketika melihat tangan dirinya dan Rean saling terpaut saat berjalan beriringan hendak menuju parkiran. Namun, langkah mereka terhenti ketika tiba-tiba saja seorang wanita paruh baya menghampiri Hana dan langsung memeluk gadis itu.

"Hana! Kamu pergi ke mana, sayang? Mama cariin kamu dari kemarin!" Maudy yang tidak menyangka akan bertemu Hana di depan restoran, langsung memeluk gadis itu erat. Seakan tidak membiarkan Hana untuk kembali pergi.

REANDRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang