🐬Happy Reading🐬
___________________________________
_________
"Hana!"Suara Nadine menggema di lorong koridor sekolah yang masih sepi, membuat Hana yang tengah berjalan hendak menuju kelas, membalikkan badannya dan menatap Nadine yang sedang berjalan ke arahnya.
"Eh, hai, Nad!" Hana menyapa.
"Tumben, lo datang pagi, nggak nemenin mama lo dulu di rumah sakit?" tanya Nadine. Selama mamanya di rawat di rumah sakit beberapa hari lalu, Hana memang selalu datang siang ke sekolah, detik-detik bel masuk akan berbunyi karena dirinya harus menemani mamanya dulu di rumah sakit.
"Udah tadi, tapi cuman sebentar. Soalnya keadaan mama juga udah membaik, mungkin besok udah diperbolehkan pulang." Itu kabar gembira. Namun, nada suara Hana terdengar tidak bersemangat bersamaan dengan raut wajah gadis itu yang terlihat murung.
Nadine yang menyadarinya, menatap wajah Hana lekat. "Kenapa?" tanyanya.
"Hah?" Tidak mengerti pertanyaan Nadine, Hana balas menatap Nadine heran.
"Wajah lo kenapa murung gitu? Ada masalah?"
Hana menunduk sebentar. Apakah wajahnya terlihat jelas menggambarkan kalau dirinya tengah ada masalah?
Belum sempat Hana membuka suaranya, Nadine sudah menariknya terlebih dahulu untuk berjalan menuju kelas. "Lo harus cerita ke gue semuanya di kelas nanti."
Hana tidak membantah, gadis itu mengikuti langkah Nadine yang membawanya menuju kelas yang belum terlalu ramai karena hari masih cukup pagi.
"Sekarang, lo cerita. Lagi ada masalah apa?" Nadine langsung melontarkan pertanyaan dengan nada penasaran ketika dirinya dan Hana baru saja duduk di bangku mereka masing-masing.
Hana menghela napas panjangnya sejenak. Lantas, balas menatap Nadine yang tengah menatapnya juga. "Gue kepikiran Rean. Sikap dia kemarin, berubah," ucapnya dengan nada murung ketika mengingat kembali sikap Rean padanya kemarin yang terkesan cuek dan menghindari.
"Berubah gimana?"
"Apa mungkin, Nad. Rean udah lelah sama sikap gue yang waktu itu selalu ngehindarin dia?"
"Dan sekarang, disaat gue udah mulai sadar kalau apa yang gue lakuin itu salah dan mau memperbaikinya, perasaan Rean ke gue udah berubah?" Sepanjang malam memikirkan tentang Rean, entah kenapa Hana selalu kepikiran kalau perasaan Rean padanya sudah berubah.
"Kenapa lo langsung nyimpulin kayak gitu?"
"Karena kemaren, Rean ngehindarin gue. Bahkan, kayaknya dia nggak mau dengar omongan gue." Hana mengatakannya dengan raut wajah yang semakin terlihat murung. Entah kenapa, kini ia merasa menyesal karena waktu itu sering menghindari Rean hanya karena Marvel.
"Mungkin, Rean kayak gitu karena dia lagi ada masalah. Soalnya, gue dengar dari Devan kalau Rean memang terlihat berbeda dari kemarin,"
"Oh iya," Seakan baru teringat sesuatu, Nadine langsung mengubah posisi duduknya menjadi lebih dekat dengan Hana. "Tadi pagi Devan juga ngabarin gue kalau Rean sekarang lagi dirawat di rumah sakit."
"Apa?"
°•°•°•°•°
Hana berjalan tergesa menyusuri lorong rumah sakit. Sehabis pulang sekolah, gadis itu memutuskan untuk menjenguk Rean terlebih dahulu.
Ia khawatir, ia khawatir dengan keadaan Rean. Dan entah kenapa, Hana yakin kalau penyebab Rean berada di rumah sakit adalah karena Marvel.
KAMU SEDANG MEMBACA
REANDRA [END]
Teen Fiction#Spin-off Feeling of Regret [Follow sebelum membaca] Hight ranks #1 in Fiksiremaja [18-07-21] #2 in Fiksiremaja [17-07-21] #3 in Fiksiremaja [19-07-21] #8 in Fiksiremaja [18-03-21] #3 in Badboy [20-07-21] #9 in Teenfiction [20-07-21] [Terdapat kata...