Part 7

7.4K 623 243
                                    

Vote dan komen ya say😚

🌺Happy Reading🌺

_________________________
__________


Salah satu jalanan kota yang biasanya sepi, kini terlihat ramai karena dipenuhi oleh puluhan motor anggota Vandalas yang berjajar rapi dipinggir jalan, bersiap menyaksikan dua orang laki-laki di tengah jalan yang saat ini sudah bersiap di atas motornya masing-masing.

Devan dan Arvin yang tadinya duduk di atas motor masing-masing, berjalan menghampiri Rean yang tampak serius menatap jalanan depan, laki-laki itu nampaknya sudah sangat siap untuk memulai balapan.

"Sebenarnya, dia siapa, Rean?" Devan bertanya dengan nada sedikit pelan sembari melirik Marvel yang berada tak jauh di samping Rean. Sebenarnya, ia ingin menanyakan hal ini sedari tadi, namun waktunya belum tepat.

"Mantan Hana." Rean menjawab tanpa mengalihkan pandangannya.

"Kenapa bisa berurusan sama lo?" Pertanyaan heran keluar dari mulut Arvin.

"Ceritanya panjang."

Menghela napasnya sejenak, Devan menepuk pelan pundak Rean ketika melihat seorang laki-laki dari anggota Vandalas berjalan ke tengah jalan dengan jaket yang ada di tangannya, sepertinya balapan akan segera dimulai.

"Hati-hati, Rean. Gue yakin lo pasti menang." Devan berkata yakin.

"Semangat, bro. Gue dukung lo disini." Arvin ikut membuka suaranya. Lantas, keduanya berjalan menjauh ke pinggir jalan. Bersiap menyaksikan Rean dan Marvel.

Menolehkan kepalanya hampir bersamaan, Rean dan Marvel saling melemparkan tatapan tajam dibalik helm full-face nya. "Kalau lo kalah, jauhin Hana!" Marvel tiba-tiba berseru dengan nada yang tajam.

Mendengar hal itu, Rean mengukir senyuman tipis. "Begitu pun sebaliknya," sahutnya. Kemudian, Rean kembali menatap ke depan diikuti Marvel ketika seorang laki-laki dari anggota Vandalas memberikan intruksi kepada keduanya untuk segera bersiap.

"Satu..."

Suara deruman motor yang cukup memekakan telinga terdengar dari kendaraan keduanya.

"Dua..."

"Tiga..."

Tepat setelah jaket yang ada di tangan laki-laki itu terjatuh menyentuh aspal, motor Rean dan Marvel langsung melesat secara bersamaan dengan kecepatan tinggi.

Rean langsung memimpin jalanan, laki-laki itu semakin menambah kecepatan laju motornya. Tatapan matanya fokus menatap jalanan depan sembari melirik sekilas ke arah belakang, di mana posisi Marvel berada tak jauh dibelakangnya.

Berhasil menyusul, kini posisi Marvel sedikit berada di depan Rean. Lantas, laki-laki itu menolehkan kepalanya sejenak menatap Rean sembari mengukir senyuman mengejek sebelum ia menambah kecepatan motornya, menciptakan sedikit jarak yang jauh dengan Rean.

Cukup lama mereka berdua berada dalam posisi saling mengejar dan tidak bisa mempertahankan posisinya masing-masing. Kadang Rean yang memimpin juga kadang Marvel yang memimpin jalanan.

Masih dengan ekspresi tenangnya, Rean perlahan mengukir senyuman tipis. Balapan seperti ini sudah menjadi hal biasa baginya karena dirinya sering mengikuti balapan bersama Devan dan yang lainnya, baik balapan resmi atau pun tidak resmi.

Menatap punggung Marvel yang berada tak jauh di depannya, Rean kali ini semakin menambah kecepatan motornya, menyusul Marvel yang tampak kesal karena laki-laki itu lagi-lagi tertinggal di belakang.

REANDRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang