Extra Part

8K 494 57
                                    

💥Happy Reading💥

°°°°°°°°

"Kamu ngagetin aja sih, Rean." Hana berkata sedikit kesal ketika Rean tiba-tiba memeluk pinggangnya dari belakang. Padahal, ia sedang sibuk memasak untuk sarapan pagi ini.

"Lagi apa?" Suara lembut Rean menyapa indera pendengaran Hana. Laki-laki itu menyimpan dagunya di pundak Hana.

"Lagi masak buat kamu, sayang." Hana menjawab seraya tersenyum. Sudah satu bulan Hana menikah dengan Rean. Dan setiap pagi, laki-laki itu selalu menanyakan dirinya sedang apa sembari memeluk pinggangnya dari belakang seperti sekarang ini.

Setelah menikah dengan Rean, Hana memang baru mengetahui sisi lain dari seorang Reandra kalau laki-laki itu ternyata memiliki sikap manja yang menggemaskan.

"Kamu mending mandi dulu, gih. Bentar lagi 'kan harus berangkat kerja," perintah Hana pada suaminya itu yang memang baru saja keluar dari kamar tidur.

Dengan posisi yang belum berubah, Rean menggeleng pelan. "Nggak mau. Aku pengen kayak gini aja," jawabnya sambil mengeratkan pelukannya di pinggang Hana.

Hana tertawa pelan. Wanita itu mematikan kompornya karena sudah selesai memasak. Kemudian, ia berbalik, membuat posisinya saling berhadapan dengan Rean dalam jarak yang sangat dekat.

Tangan Hana terangkat, mengacak pelan rambut Rean yang sedikit berantakan. "Manja banget sih, kamu. Suami siapa sih?" tanyanya dengan nada gemas.

Rean tersenyum tipis. Laki-laki itu balas mengusap pelan rambut Hana dengan lembut. "Suami Hana Precillia, perempuan cantik yang sangat Reandra cintai."

Hana memperlebar senyumnya. Matanya menatap lekat wajah Rean yang selalu terlihat tampan meskipun baru bangun tidur. "Bisa aja sih jawabnya. Udah ah, mending kamu mandi sana. Nanti terlambat kerja, gimana?"

Rean masih bergeming di tempatnya. "Hari ini aku nggak kerja dulu aja ya," ujarnya dengan nada merengek seperti anak kecil. Berbeda sekali dengan Reandra yang biasanya yang selalu terlihat dewasa.

"Kenapa?" Hana mengernyit, menatap suaminya itu dengan penuh tanya.

"Lagi nggak mau jauh dari kamu soalnya," jawab Rean yang langsung mendapat cubitan pelan dari Hana.

"Rean, ih! Jangan manja! Cepat siap-siap buat kerja!" Hana berseru gemas. Gadis itu tidak bisa menahan senyumannya.

"Iya-iya, sayang," jawab Rean akhirnya karena Hana malah menyubiti lengannya.

Rean sudah hendak melangkah meninggalkan dapur. Namun, laki-laki itu mengurungkan niatnya ketika melihat Hana yang tiba-tiba berlari menuju wastafel sambil berusaha menahan mual.

"Kamu kenapa?" Rean bertanya panik ketika melihat Hana yang baru saja muntah-muntah. Padahal tadi, kondisi gadis itu terlihat baik-baik saja.

Hana membasuh bibirnya dengan air. Kemudian, wanita itu menoleh pada Rean. "Nggak tahu, dari kemaren aku memang ngerasa mual-mual terus, Rean. Mungkin, masuk angin kali, ya."

Rean terdiam sejenak. Menatap wajah Hana yang sedikit pucat. Kemudian tanpa sadar, laki-laki itu mengukir senyuman senangnya.

REANDRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang