Part 10

7.2K 613 242
                                    

🍁Happy Reading🍁

Ingatkan jika ada typo😚

________________________________
_____________

Hana terdiam dengan jantung yang berdebar cepat sedari tadi, kebiasaan dirinya jika sedang berdekatan dengan Rean. Gadis itu sekarang tengah berada diboncengan Rean. Setelah tadi Rean mengatakan kalau Hana adalah pacarnya, laki-laki itu langsung menarik Hana dengan pelan menghampiri motornya, meninggalkan Marvel yang terdiam di tempatnya.

Jujur saja, Hana terkejut luar biasa ketika mendengar perkataan Rean tadi. Gadis itu ingin menanyakan tentang ucapan laki-laki itu, namun ia belum memiliki keberanian.

Tapi yang pasti, Hana tidak bisa menyangkal kalau sekarang ia tengah merasa senang luar biasa. Diakui pacar oleh seorang Reandra dihadapan mantannya, belum pernah terbesit dibenak gadis itu.

"Mau makan dulu?"

Suara Rean tiba-tiba terdengar, membuat Hana terkesiap cukup terkejut. "A-apa, Rean?" tanyanya karena suara Rean terdengar kurang jelas.

"Mau makan dulu?" Kali ini, Rean sedikit menaikkan nada bicaranya agar suaranya tidak tertelan oleh angin. Laki-laki itu yakin, pasti Hana belum makan sore ini.

Hana mengukir senyumannya sembari mengangguk senang. Tidak mungkin ia menyia-nyiakan kesempatan makan bersama Rean. "Boleh."

Tidak lama setelah itu, Rean segera menepikan motornya disebuah parkiran restoran yang berada di dekat situ.

Hana turun dari motor Rean. Lantas, gadis itu segera berjalan mengikuti Rean yang sudah terlebih dahulu melangkah memasuki restoran.

Mereka berdua segera duduk di salah satu meja yang kosong. Tidak menunggu lama, Rean segera memanggil salah satu pelayan untuk memesan menu makanan.

"Mau pesan apa?" tanya Rean pada Hana.

"Samain aja."

Rean mengangguk singkat. Laki-laki itu menolehkan kepalanya pada pelayan yang ada didekatnya dan mulai menyebutkan dua porsi menu makanan dan minuman yang ingin dipesannya.

Pelayan tersebut terlihat mencatat apa yang disebutkan Rean dan langsung berlalu dari sana untuk menyiapkan pesanan.

Sepeninggal pelayan tadi, tidak ada percakapan yang terjadi diantara keduanya. Rean dan Hana memilih merapatkan bibirnya sembari sibuk dengan pikirannya masing-masing.

Hana bergerak gelisah. Suasana hening dan canggung seperti ini membuatnya merasa tidak nyaman. Apalagi perkataan Rean pada Marvel tadi, terus saja mengganggu pikirannya.

Memberanikan diri untuk mendongakkan kepala menatap Rean yang duduk dihadapannya, Hana memutuskan untuk menanyakan mengenai perkataan Rean tadi. Karena gadis itu tidak bisa menahan rasa penasarannya. Dan jika semua perkataan Rean tadi memang benar. Maka, Hana akan merasa menjadi gadis yang paling bahagia di dunia.

"Rean ta--"

"Maaf soal yang tadi." Rean tiba-tiba memotong, membuat Hana tidak meneruskan ucapannya dan menatap ke arah laki-laki itu.

"Maaf karena dengan lancang ngakuin lo sebagai pacar gue. Gue ngelakuin itu, berharap kalau Marvel nggak akan ganggu lo lagi," jelas Rean dengan nada tenang dan juga ekspresi wajah yang datar.

Perlahan, senyuman yang tadi sempat terukir di bibir Hana, memudar. Berarti, Rean tadi tidak serius dengan ucapannya. Ah, lagipula apa yang Hana harapkan? Tidak mungkin jika Rean tiba-tiba menyukainya dan menjadikannya pacar, padahal mereka baru saja lumayan dekat akhir-akhir ini.

REANDRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang