Ingatkan kalau ada typo😅
🌾Happy Reading🌾
______________________________________
_________Nando berjalan mondar mandir dengan panik di depan ruangan ICU, dimana di dalam sana dokter tengah menangani Laura.
Nando mengusap keringat yang mengucur memenuhi dahinya karena terlalu panik. Laki-laki itu juga tadi sudah menghubungi Devan dan Arvin untuk datang ke rumah sakit Citra Kencana tempatnya sekarang berada.
Jujur saja, ia tengah panik luar biasa sekarang. Laki-laki itu merasa bingung harus melakukan apa. Kondisi terakhir Laura benar-benar terlihat parah. Dan juga... Kata-kata yang terakhir diucapkan gadis itu, sangat mengganggu pikirannya.
Suara derap langkah seseorang yang mendekat ke tempatnya sekarang, membuat Nando menoleh cepat. Laki-laki itu mendapati Devan dan Arvin yang tengah berjalan cepat ke arahnya.
"Ngapain suruh kita ke rumah sakit? Ada yang sakit, Do?" Arvin langsung bertanya ketika dirinya baru saja menghentikan langkah dihadapan Nando.
"Laura... Dia kecelakaan."
Sedikit terkejut karena sewaktu di telepon tadi Nando tidak menjelaskan apa-apa mengenai dia yang tiba-tiba menyuruhnya datang ke rumah sakit, Devan membuka suaranya. "Lo udah kabarin orang tuanya?"
Nando mengangguk. "Gue udah kabarin Papanya pake hp Laura."
Tepat setelah Nando mengatakan itu, matanya tidak sengaja menatap sepasang suami istri yang tengah berjalan tergesa di lorong rumah sakit. Raut wajah keduanya terlihat panik luar biasa.
"Apa yang terjadi pada Laura?" Seorang wanita paruh baya langsung melemparkan pertanyaan ketika sudah sampai di dekat Nando, Devan dan Arvin. Nada pertanyaannya terdengar kalut.
Butuh beberapa detik bagi Nando, kalau pasangan suami istri dihadapannya ini adalah orang tua Laura, karena sebelumnya Nando belum pernah bertemu sekalipun dengan orang tua Laura.
"Laura mengalami kecelakaan tunggal, Tante. Di jalan Cendrawasih. Mengenai kondisinya, kita belum tahu. Karena dokter yang menanganinya belum keluar sedari tadi." Nando menjelaskan dengan nada yang berusaha terdengar tenang.
Wanita itu langsung saja menangis ketika mendengar penjelasan Nando. Ia sangat ketakutan luar biasa.
"Udah, Ma. Tenang. Putri kita pasti baik-baik aja." Pria disampingnya menarik wanita itu ke dalam pelukan, berusaha menenangkan.
"Mama takut, Pa. Padahal dari awal, Mama udah sering larang Laura bawa mobil sendiri, tapi anak itu sama sekali tidak mendengarkan." Di tengah isakannnya, wanita itu berbicara dengan nada bergetar.
'Ceklek'
Suara pintu ruangan ICU yang terbuka, membuat mereka semua langsung mengalihkan pandangan.
Mama Laura langsung berlari menghampiri dokter yang baru saja keluar dari ruangan.
"Gimana... Gimana anak saya, Dok?" tanyanya panik.
Dokter tersebut terlihat menghela napasnya berat. "Mohon maaf, kami sudah berusaha sebisa kami. Namun, pasien tidak bisa diselamatkan karena benturan yang cukup keras di kepalanya."
Mama Laura menggelengkan kepalanya tidak percaya. Wanita itu tidak bisa menahan tangisnya. Sementara Papa Laura, pria itu mencoba menenangkan istrinya meskipun hatinya juga hancur mendengar berita tersebut.
"Bohong, Dok. Anak saya masih hidup, kan?!"
"Untuk itu dengan berat hati saya katakan, pasien yang bernama Laura telah meninggal tepat pada pukul 16.05."
![](https://img.wattpad.com/cover/222561392-288-k865709.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
REANDRA [END]
Teen Fiction#Spin-off Feeling of Regret [Follow sebelum membaca] Hight ranks #1 in Fiksiremaja [18-07-21] #2 in Fiksiremaja [17-07-21] #3 in Fiksiremaja [19-07-21] #8 in Fiksiremaja [18-03-21] #3 in Badboy [20-07-21] #9 in Teenfiction [20-07-21] [Terdapat kata...