Senyum jahil ku terbit setelah melihat anak-anak dan Jason yang sedang berkumpul sembari menonton film
Aku pun berjalan menuju ke arah mereka. Saat sampai di belakang sofa yang di duduki oleh Jason, Saka, Tama dan Dana. Aku mulai berakting.
"A-aduh. Tolong, perut mama sakit banget."
Sontak mereka yang duduk di sofa dan di bawah langsung menoleh ke arah ku yang memegangi perut.
"Mama kenapa? Dedek nya mau kelual ya?"
Sebisa mungkin aku menahan tawa mendengar ucapan Galen.
"Ayo ma duduk dulu," ucap Saka sembari menuntunku untuk duduk di sofa. Sedangkan Jason hanya mengikuti dari belakang.
"Perut nya sakit kenapa?" Tanya Jason.
"Lapar. Mama lapar. Ada yang bisa beliin McD?"
Jason mendengus sebal. Ia sudah menduga bahwa aku menjahili nya dan juga anak-anak.
"Abang ma. Biar abang yang beli sama Tama,"
Aku mengangguk. "Oke. Tolong beliin panas spesial 1 minumnya fruittea, cheese burger 1, apple pie 1, sama coklat putih 5 ya bang. Itu adek-adek nya tanyain mau makan juga atau nggak."
Saka hanya mengangguk, dan menanyai adik-adiknya ingin di belikan juga atau tidak.
Sedangkan Jason dan Dana hanya bisa meneguk ludah nya sendiri karena aku memesan makanan yang begitu banyak.
"Serius bisa habisin?" Tanya Jason lagi dengan tampang sedikit tidak percaya.
Aku menatap sinis Jason. "Bisa lah! Aku kan lagi lapar by."
"Ohh iya, tolong bikinin susu coklat dong by. Kasih es batu ya," lanjutku meminta tolong pada Jason. Ia pun langsung beranjak dari duduk nya dan berjalan menuju dapur.
Sisalah aku, Dana, Alea, Alin dan Galen.
"Mama nggak takut gendut?" Tanya Lea tiba-tiba.
"Enggak. Ngapain takut? Toh mama juga nggak bakal bisa gendut." Jawab ku sedikit menyombongkan diri.
Tapi itu memang fakta. Sebanyak apapun aku makan. Berat badan ku tidak akan naik cuma karena aku terlalu banyak makan.
"Idih, sombong banget ini si mama. Ada ya ma temen cewek Dana di kelas tuh, dia bener-bener jaga banget pola makan nya. Kadang kalau temen geng nya dia ajak dia makan bareng di kantin. Dia selalu nolak. Takut dia kalap terus makan banyak banget terus jadi gendut,"
Aku terkekeh mendengar cerita Dana. "Ya karena dia masih muda mas. Wajarlah dia kayak begitu. Jaga penampilan."
"Halah, temen mu aja yang lebay. Papa heran, kenapa orang-orang yang lagi diet kok betah banget nahan lapar." Sahut Jason dari belakang. Ia berjalan mendekat ke arah kami. Lalu meletakkan segelas susu khusus untuk ibu hamil yang telah di beri es batu oleh Jason.
Aku yang melihat es susu itu hendak mengeluarkan air liur karena sangat terlihat lezat di mataku. Aku pun langsung saja meminumnya.
"Dulu ya, jaman nya mama sama papa pacaran. Mama kamu tuh paling suka makan kalau kita lagi jalan-jalan. Terus, setiap papa mau ke rumah mama. Mama selalu minta di beliin cemilan banyak-banyak. Kalau nggak, papa nggak di bolehin masuk ke rumah sama mama."
Dana pun langsung tertawa kencang setelah mendengar cerita dari Jason. Sedangkan aku hanya mendengus kesal dan mencubit pundak Jason.
"Kayak nya, masa-masa pacaran mama sama papa seru ya. Jadi pengen deh Dana punya pasangan kayak mama nanti. Yang nggak jaim, sabar, selalu apa adanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Family! [SELESAI]
General Fiction(Follow dulu sebelum membaca. Thank you💕) . . . . Sequel dari 'My Sweet Husband' Di sarankan untuk membaca cerita My Sweet Husband terlebih dahulu yaa. . . . Kalau nggak sibuk cerita ini akan up setiap hari❤ Start: 01 Desember 2020 Finish: 14 Febru...