Happy Family! 9

3.7K 333 21
                                    

Seminggu setelah kejadian Jason yang di tusuk oleh Shena, hari ini dokter telah memperbolehlan Jason untuk pulang ke rumah.

Selama seminggu juga, bunda dan juga ayahku membantu menjaga anak-anak di rumah. Aku memang tidak memperbolehkan anak-anak ke rumah sakit. Terkecuali Saka dan si kembar.

"Mau jalan atau naik kursi roda by?"

"Jalan aja yang. Biar lemes ini kaki nya,"

"Bryan sama Evan udah balik ke Semarang?" Lanjut Jason.

Aku yang sedang memasukkan baju ke dalam tas itu mengangguk. "Udah. Semalam mereka balik nya. Mau pamit ke kamu, tapi kamu nya udah tidur."

Ahhh, aku sampai lupa berterimakasih pada mereka berdua. Seminggu yang lalu, saat itu juga aku menghubungi mereka. Mereka pun langsung saja menuju Surabaya.

Mereka juga membantu mengurus masalah ini. Bryan dan Evan juga sempat bertengkar dengan keluarga Shena karena pihak keluarga Shena tidak terima jika anak nya masuk ke dalam penjara.

"Yuk by kita ke bawah. Pak Yahya udah nunggu di sana,"

Sembari memegangi perutnya yang masih nyeri. Jason berusaha turun dari tempat tidur. Aku yang melihat wajah Jason menahan sakit itu meringis. Langsung saja aku memegangi bahu nya dan membantu nya untuk turun.

Dengan perlahan, kami berdua berjalan keluar dari kamar rumah sakit ini.

"Yang,"

"Iya by?"

Saat aku menoleh ke arah nya. Dengan cepat, Jason mengecup bibir ku. Aku memukul pelan pantat Jason dengan gemas.

"Dasar gila!" Dumel ku. Untung saja keadaan lift sangat sepi, hanya ada aku dan Jason saja. Pasti perbuatan Jason barusan tertangkap kamera CCTV.

******

Sesampai nya di rumah, Alin dan Galen menyambut kedatangan ku dan Jason antusias.

"Yeayyy, mama sama papa datang!!!"

Aku yang mendengar seruan mereka tersenyum. "Hey, kangen banget sama kalian. Sini peluk dulu,"

Alin dan Galen berlari ke arahku dan langsung memeluk ku erat. "Selama nggak ada mama sama papa nggak nakal kan? Nggak berantem kan?"

"Enggak ma. Kita berdua akur kok. Ya kan dek?" Ujar Alin. Galen menganggukan kepala pertanda setuju.

"Jadi nggak ada yang kangen sama papa nih?"

Alin dan Galen melepas pelukan nya dan beralih pada Jason.

"Kangen. Tapi kita nggak berani peluk papa, soalnya kata abang perut papa habis di tusuk." Jawab Alin polos.

Jason mengusap kepala Alin dan Galen secara bergantian. "Yaudah kita masuk yuk,"

Alin dan Galen berjalan terlbih dahulu. Sedangkan aku dan Jason mengikuti nya dari belakang.

      Di ruang makan, terdapat ayah, bunda, Saka, Tama, Dana dan juga Alea yang sedang makan.

"Loh, kakak kok nggak telfon bunda atau ayah sih kalau pulang."

Aku mencium tangan kanan bunda dan ayah secara bergantian. Begitu juga dengan Jason.

"Maaf ya bunda. Kakak tadi nggak kepikiran buat telfon bunda atau ayah,"

Happy Family! [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang