Aku bangun terlebih dahulu dari pada Tarisa. Aku menggeliatkan tubuh pegal-pagal lalu merentangkan kedua tanganku tinggi-tinggi.
Kedua mataku terbuka sempurna. Dan langsung saja aku menatap Tarisa yang tertidur lelap sembari memelukku erat.
Aku mengelus pipi lembut dan tembam milik Tarisa. Lalu ku cubit-cubit pelan pipinya."Hey, bangun yuk udah siang. Katanya mau jalan-jalan." Ucapku dengan tangan yang masih mencubit pipi Tarisa.
Tarisa menggeleng-gelengkan kepalanya dan semakin memelukku erat. "Bentar babe, kasih aku waktu lima menit lagi. Aku masih ngantuk banget."
Aku hanya mengangguk dan mengambil ponsel di atas nakas. Aku mengaktifkan kembali ponsel ku, dan benar saja banyak telfon dan pesan dari Vanya. Aku membuka pesan terlebih dahulu.
My wife❤:
By, udah sampai? Kalau udah jangan lupa telfon ya.By, udah siang. Kamu udah makan belum? Jangan lupa makan ya! Love you❤
Jason, cinta ku, suamiku, teman hidup ku. Ini udah malam, tapi kamu belum kasih aku kabar. Di telfon juga nggak aktif. Kalau udah nggak sibuk, telfon balik aku ya. Aku sayang banget sama kamu. I love you💕
Aku hanya membaca, tanpa ada niat untuk membalas. Aku kembali meletakkan ponsel di atas nakas. Aku kembali memandangi wajah manis nan teduh milik Tarisa. Ku bungkuk kan kepala ku sedikit agar bisa mencium bibir Tarisa. Aku kembali menegakkan tubuh lalu mengusap-usap kening Tarisa sebentar lalu beranjak dari tempat tidur dan berjalan menuju kamar mandi.
Aku keluar dari kamar mandi dengan tubuh yang lebih segar. Aku melihat ke arah tempat tidur yang ternyata telah kosong. Tarisa tidak ada disana. Aku terus berjalan menuju balkon kamar hotel dan melihat Tarisa yang hanya mengenakan bikini.
Aku pun memeluknya dari belakang. Bibirku pun langsung saja mencium leher jenjang milik Tarisa. Ku berikan gigitan-gigitan kecil disana. Tarisa membalikkan tubuhnya dan langsung menyentuh pipiku.
"Nakal banget sih? Jangan mancing-mancing kalau kamu aja nggak mau di ajak main." Ucap Tarisa kesal. Aku pun terkekeh dibuat nya dan kembali memeluknya. Aku menghirup dalam-dalam aroma rambut Tarisa yang berbau buah strawberry itu. Tarisa memang membuat ku kecanduan untuk terus mencium nya. Ingin rasanya aku tidak melepas pelukan ini.
"Jason, pulang dari sini kamu jadi beli mobil buat aku kan?"
Aku mengangguk dengan kedua mata yang terpejam. "Iya, jadi kok. Kamu nggak usah khawatir ya. Besok mobil kamu udah sampai kok,"
Tarisa bersorak bahagia. Ia lalu mengecup bibirku singkat. "Makasih babe,"
"Iya. Sama-sama," jawabku lalu mendarat kan ciuman berkali-kali di kepalanya.
******
Sorenya, kami berdua memutuskan untuk keluar dari hotel dan mencari makan. Aku dan Tarisa memutuskan untuk berjalan kaki.
"Babe makan di situ yuk!" Ucap Tarisa sembari menunjukkan restoran sushi yang tidak seberapa ramai itu. Kami berdua pun berjalan beriringan masuk ke dalam restoran.
Baru saja kedua kaki ku masuk ke dalam, dengan cepat aku menarik tangan Tarisa keluar dari dalam restoran. Di sana, terdapat Evan dan Sakina beserta anak-anaknya.
"Kenapa?!"
Aku menetralkan nafasku terlebih dahulu. Lalu menatap Tarisa. "Maaf Tarisa, kita nggak bisa makan disana. Mending cari restoran yang lain aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Family! [SELESAI]
General Fiction(Follow dulu sebelum membaca. Thank you💕) . . . . Sequel dari 'My Sweet Husband' Di sarankan untuk membaca cerita My Sweet Husband terlebih dahulu yaa. . . . Kalau nggak sibuk cerita ini akan up setiap hari❤ Start: 01 Desember 2020 Finish: 14 Febru...