Happy Family! 20

3.3K 321 70
                                    

"TAREK SIS, SEMONGKO!!!"

Suasana di McDonald's begitu ramai. Ya, hari ini adalah ulang tahun Alea. Jason menyewa salah satu McDonald's yang berada tak jauh dari rumah kami.

Di dalam sini, ramai teman-teman sekelas Alea, beberapa teman Dana dan Tama, beberapa teman Saka termasuk Mariska juga ikut meramaikan acara ulang tahun Alea.

"Mama ndak ikut joget?" Tanya Galen yang sedari tadi hanya duduk bersama ku sembari memakan kentang goreng dan mc flurry rasa oreo kesukaan ku.

"Enggak dek. Mama di liat aja, adek kalau mau joget sana. Mama sendirian gapapa kok." Jawab ku. Jujur saja, sebenarnya aku juga sangat ingin ikut bergabung bersama Jason dan anak-anak yang asik menari di depan sana.

Tetapi, keadaan tidak memungkinkan. Perut ku yang sudah mulai sedikit membesar ini harus benar-benar di jaga keselamatan nya.

"Loh, nggak jadi gabung sama papa dan yang lain nya dek?" Tanya ku setelah melihat Galen yang malah merebahkan tubuh nya di kursi panjang sembari memainkan nitendo milik Jason.

"Nggak ahh. Alen di sini aja baleng mama sambil main game," jawab Galen. Ku anggukkan kepalaku sembari melihat Jason yang sedang bernyanyi.

Lagu yang di nyanyikan Jason saat ini adalah lagu milik boygrup indonesia yaitu Coboy Junior yang berjudul Kamu. Lagu ini adalah salah satu lagu favorit ku.

Dulu, saat kami masih pacaran Jason suka sekali bernyanyi lagu ini. Apa lagi saat aku sedang marah pada Jason. Ia pasti langsung mengambil gitar dan bernyanyi lagu itu agar aku tidak marah lagi.

Dan terbukti, marah ku seketika hilang begitu saja setelah mendengar suara lembut Jason yang membuat perasaan ku tenang.

Mungkin inilah rasanya rasa suka pada dirinya
sejak pertama aku bertanya facebook-mu apa nomermu berapa
mungkin inilah rasanya cinta pada pandang pertama
senyuman manismu itu buat aku dag dig dug melulu ~

Aku tersipu malu setelah melihat Jason yang bernyanyi sembari menatapku. Berasa balik ke jaman waktu pacaran dulu kalau kayak begini.

"Panas banget sih." Ucap Jason sembari mengambil coca cola yang berada di atas meja.

"Ya kan kamu habis goyang-goyang nggak jelas by. Gimana nggak mau panas?" Jawabku sambil mengelapi keringat di wajah Jason.

Jason terkekeh, ia lalu menyandarkan kepalanya di pundak ku.

"Uyeee, terimakasih teman-teman sekelas ku, teman-teman abang dan mas kembarku yang udah mau datang ke acara pesta ulang tahun ku yang paling receh ini. Sebenarnya pengen banget ngundang BTS atau NCT gitu. Tapi aku takut nanti tinggal nya di kolong jembatan." Ucap Alea menggunakan mic. Sontak saja semua yang berada di dalam Mc'D tertawa terkecuali aku, Jason dan Galen.

Aku hanya menggeleng-gelengkan kepala sembari mengelus-elus perut ku. Sedangkan Jason, ia sudah memejamkan kedua mata nya. Pasti dia lelah. Tangan kanan ku terangkat dan menyentuh pipi nya. Lalu, ku usap-usap pipi nya pelan.

"Yo, karena acara udah selesai. Kalian boleh pulang. Tapi, sebelum pulang kalian ambil bingkisan dulu di mbak atau mas yang ada di samping kanan. Ambil nya harus satu. Awas aja kalau ada yang ambil double!" Ucap Lea lagi dan langsung meletakkan mic di atas meja. Ia pun sedikit berlari menuju pegawai McD dan membatunya membagikan bingkisan kepada teman-teman nya.


******

"Mari kita saatnya unboxing kado ulang tahun kakak Lea!" Ucap Alin semngat dan di sambut tepuk tangan meriah oleh Galen.

"Sabar ya sabar. Kakak mau ke kamar mandi dulu. Buka kado nya nunggu kakak keluar dari kamar mandi."

"Siap kak!" Jawab Alin dan Galen berbarengan.

Kado-kado ulang tahun Alea berserakan di karpet bulu. Jason yang sedari menatap nya, ia mengambil kotak berwarna hitam. Ia pun hendak membuka nya tetapi urung di lakukan karena Alin berteriak.

"JANGAN DI BUKA DULU PAPA! NANTI KAK LEA MARAH LOH!!"

"Iya papa nih. Nanti kak Lea malah loh!" Sahut Galen mengulangi perkataan Alin.

Jason tidak mendengarkan omongan kedua anak nya. Ia malah menggeretku yang sedang duduk nyaman. Dan mau tidak mau, aku berdiri dan mengikuti Jason berjalan.

"Papa sama mama mau kemana?" Tanya Saka saat kami berdua hendak masuk ke kamar.

"Mau tidur lah bang. Kamu mau ke ruang tengah kan? Itu adek-adek nya di awasin ya. Kalau udah beres unboxing kado nya suruh langsung tidur. Biar besok aja sampah nya papa yang beresin." Ucap Jason.

Saka menganggukkan kepala dan berlalu menunju ruang tengah. Setelah Saka menghilang di balik tembok. Jason kemali menarik tangan ku masuk ke dalam kamar. Tak lupa juga Jason mengunci pintu kamar.

Jason langsung saja naik ke atas tempat tidur. Sedangkan aku hanya bisa menatap nya bingung. Dia maksa aku ikut ke kamar buat apaan coba kalau ujung-ujungnya dianggurin kayak begini.

Aku menatap Jason sebal dan langsung menyusul nya naik ke atas tempat tidur. Aku semakin kesal melihat Jason yang sibuk membuka kado milik Alea yang di ambil nya tadi.

Dengan perasaan kesal, ku ambil kotak itu dari tangan Jason dan langsung ku buka secara brutal. Dan di dalam sana, terdapat apple watch dua buah dengan warna strap yang berbeda. Yang satu berwarna abu-abu dan yang satu lagi berwarna hitam.

Ini serius yang kasih kado bocil-bocil?
Tapi, aku nggak kaget sih. Rata-rata teman sekolah anak-anak orang berada semua.

"Ini apple watch seris keberapa yang?" Tanya Jason dengan mata yang masih fokus terhadap sepasang jam tangan.

Aku menggelengkan kepala tidak tahu. Ku kembalikan kotak itu pada Jason dan aku langsung merebahkan tubuh.

Aku mulai memejamkan kedua mata. Tetapi, tiba-tiba saja ada sebuah kepala masuk ke dalam piyama ku.

Aku sedikit mendongakkan kepala untuk melihat Jason yang asik memasukkan kepalanya ke dalam piyama tidur ku. Aku kembali menidurkan kepala di atas bantal empuk.

Kepala Jason terus merambat ke atas sampai-sampai muncul di bolongan piyama ku. Ia juga menciumi dagu ku berkali-kali.

"Geli by, jangan di gigit-gigit gitu dong." Ucap ku dengan suara serak.

Jason tidak mendengarkan ucapan ku. Ia malah menggigit lebih kuat dagu ku. Aku pun menggeplak kepala nya. Dan Jason pun mengaduh kesakitan.

"Sakit yang. Kok di geplak sih pala aku nya?" Ucap Jason dengan nada memelas.

Kedua bola mataku memutar malas. Dan menyuruh Jason untuk keluar dari dalam baju ku. Aku menatap Jason sengit, sedangkan Jason mentap ku melas.

Perasaan iba ku muncul. Ku tarik pelan kepala Jason agar mendekati ku. Ku usap-usap kepalanya.

"Usil sih kena pukul kan jadi nya."

Jason menatapku dengan ekspresi wajah sedih. Ia pun langsung memelukku erat dengan kepala nya yang bersembunyi di ceruk leher ku.

Aku hanya bisa menggeleng-geleng kan kepala. Bayi besar ku ini ternyata sedang dalam mode on. Kalau sudah seperti ini, jangan harap bisa lepas dari pelukan Jason sampai dua hari kedepan.
.
.
.
.
























Si bayi besar kalau manja ngalah-ngalahin Galen dah pokok nya🙃

Vote dan komen aku tunggu💕


Happy Family! [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang