Happy Family! 18

3.1K 315 68
                                    

"Mama, seminggu lagi Lea ulang tahun kan. Boleh lah ya undang BTS atau NCT buat kado ulang tahun Lea."

Aku yang sedang mengaduk adonan kue langsung menatap Alea dan tersenyum.

"Boleh. Nanti suruh papa jual caffe sama restoran nya. Ohh iya, sekalian album sama lightstik kamu di jual juga ya nak."

"Tapi kurang deh kayak nya. Sekalian aja mobil, motor, rumah beserta isinya di jual. Terus kita tinggal di kolong jembatan." Lanjut ku.

Alea tertawa pelan. Lalu mendekat ke arahku dan langsung di peluknya pinggang ku.

"Hehehe, bercanda kok ma."

"Bircindi kik mi. Bercanda ndasmu!" Jawab ku sewot.

"Lah kok ngamok si mama,"

Kedua mataku melotot. Dan hendak memukul kepala Alea menggunakan wadah plastik yang berada tepat di hadapan ku. Tetapi Alea keburu lari sebelum aku memukulnya.

Aku mengusap-usap perut ku yang mulai sedikit buncit. "Adek sehat-sehat ya di dalam. Dan semoga tingkah pola mu nanti nggak aneh kayak kakak-kakakmu,"

Usai mengaduk adonan kue. Aku pun memindahkan ke loyang yang sudah di olesi mentega oleh Jason tadi. Lalu aku berjalan ke arah oven dan memasukkan dua loyang ke dalam.

Ku buka sarung tangan yang sedari tadi ku pakai. Ku letakkan di atas meja. Lalu ku jalankan kedua kaki meninggalkan dapur.

      "MAMA!! AYAM ALEN DI GIGIT JAMET DAN SEKALANG MATI." Aku yang baru saja sampai di taman belakang, sudah mendengar teriakan Galen.

Ku hembuskan nafasku kasar. Akhir-akhir ini Galen hobi banget berteriak. Sampai-sampai telinga pengang mendengar nya.

"Yaudah dek, besok kita beli lagi ayam nya." Bujuk Jason.

Galen menggelengkan kepalanya kencang. "Nggak mau! Mau nya kura-kura aja."

"Iya-iya, besok kita beli kura-kura. Udah, jangan nangis lagi ya. Kasian dedek kalau dengerin kakanda nya nangis terus." Ucap Jason yang masih berusaha membujuk Galen.

Galen pun berhenti menangis. Lalu tangan kirinya mengusap ingus yang keluar dari hidungnya.

Aku yang hendak menghentikan Galen urung kulakukan karena melihat gelengan kepala Jason. Aku pun hanya mengangguk, pasrah dengan apa yang di perbuat Galen.

Usai dengan acara tangis menangis. Galen menengadahkan tangan nya di hadapan Jason.

"Apa?"

"Minta uang. Alen mau beli kindeljoy," jawab Galen. Jason mengeluarkan uang selembar seratus ribu dari dalam saku celana dan di berikan nya pada Galen.

"Asik, selatus libu! Makasih ya papa, mama. Kalau gitu Alen pelgi dulu. Bye-bye!" Ucap Galen dan berlalu meninggalkan kami berdua.

Setelah kepergian Galen. Ku sandarkan kepala di pundak Jason sembari melihat air kolam renang yang selalu bikin tenang perasaan ku.

"Dokter Trisha jadi kesini yang?"

Aku hanya mengangguk. Lalu, ku dongakkan kepala ku agar bisa menatap wajah Jason. Tangan kiri ku terangkat dan menyentuh dagu Jason.

"Kenapa, hmm?"

Aku sedikit mengangkat kepala agar bisa dekat dengan wajah Jason. Setelah dekat, aku menatap kedua mata Jason. Lalu mengecup singkat bibir Jason.

"I love you by." Ucapku dan menjauhkan wajahku dari wajah Jason.

Jason terkekeh. Ia lalu membalik kan tubuh nya agar saling berhadapan dengan ku. Kedua tangan Jason memegang kedua pipi ku, lalu mendekatkan kembali wajah ku ke wajah nya.

Happy Family! [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang