Happy Family! 15

3.5K 311 31
                                    

"Kok bisa gitu mama yang hamil yang sakit papa." Cetus Saka saat sedang menginjak-injak tubuh Jason.

"Iya loh, harus nya kan mama yang sakit. Ini malah kebalik." Sahut Dana yang sedang memijati kaki kiri Jason. Sedangkan Tama, ia hanya menyimak kedua saudaranya berbincang sembari memijat kaki kanan Jason.

"Dulu waktu mama hamil Tama sama Dana, papa juga ngerasain hal kayak gini nak. Malah mama kalian tuh sehat-sehat aja."

"Ahh iya. Abang baru ingat. Dulu papa pernah sakit kayak gini waktu hamil kalian berdua," timpal Saka.

Tama yang sedari tadi hanya berdiam, langsung mengeluarkan suaranya.

"Jangan-jangan mama hamil anak kembar lagi,"

Jason bersendawa. Lalu menjawab ucapan dari Tama. "Enggak. Waktu papa anterin mama periksa sambil USG, janin nya cuma ada satu."

Saka, Tama dan Dana hanya menganggukkan kepalanya.

BRAKKK

"YUHUUUU, ALEN PULANG BAWA KINDELJOY BANYAK!!!" Teriak Galen sambil mengangkat kedua tangan nya tinggi-tinggi.

"Adek, jangan teriak-teriak. Papa lagi sakit ini." Ucap Dana memperingati Galen.

Galen memanyunkan bibirnya. "Mas Dana ihh, jangan panggil Alen adek! Panggil kakak Galen. Awas aja kalau panggil adek lagi!"

"Apasih? Selagi dedek yang di dalam perut mama belum keluar, kamu masih tetap jadi adek kecil mas Dana."

Galen mulai menyembikkan bibir nya dan hendak menangis.

"MAMA, MAS DANA NAK-"

"Galen, jangan teriak-teriak terus. Kasian papa lagi sakit itu." Ucap ku dari belakang tubuh Galen.

Galen pun langsung menoleh ke balakang dan berlari mendekat ke arah ku yang berada di depan pintu.

Saat tadi sedang berada di dapur, teriakan Galen terdengar sampai ke dapur. Aku pun memutuskan untuk pergi ke kamar dan melihat apa yang sedang terjadi.

"Mas Dana loh nakal ma."

"Dih, dasar tukang ngadu." Cibir Dana.

Aku hanya menggelengkan kepala melihat tingkah Dana dan Galen yang sedang bertengkar. Aku melangkah kan kedua kaki ku mendekat kenarah Jason.

"Abang, siomay nya ada di meja makan ya. Tolong, punya papa bawa ke sini sekalian teh hangat nya."

Saka mengangguk. Ia pun turun dari atas tubuh Jason dan pergi menuju dapur dan diikuti oleh ketiga adik nya.

Jason membalikkan badan nya dan menatap ke arahku.

Wajah nya pucat. Aku yang melihat nya ingin menangis.

"Pasti nggak enak banget ya by?" Ucapku sembari mengusap dahinya.

Jason mengangguk lalu tersenyum. "Iya. Tapi gapapa lah yang cuma mual-mual sama pusing aja kok ini,"

Aku yang melihat Jason seperti ini jadi ikut merasakan apa yang di rasakan Jason saat ini.

"Ohh iya by, besok waktunya check up. Aku beragkat sendiri aja ya?"

Jason menggelengkan kepalanya. "NO! Aku ikut. Aku kan juga mau liat perkembangan dedek bayi nya yang,"

"Ya ya ya, harus sembuh dulu tapi. Kalau nggak sembuh ya nggak aku bolehin ikut."

**

Minggu malam senin. Biasanya kami, akan pergi jalan-jalan mengelilingi kota Surabaya atau hanya sekedar nongki di caffe milik Jason.

Happy Family! [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang