Happy Family! (JASON POV D)

3.1K 301 107
                                    

Aku masuk ke dalam ruang kerja dengan lesuh. Ku lepas kancing kemeja putih yang sejak tadi membuatku terasa panas.
Aku mengambil remot AC dan langsung menyalakan nya.

Ku dudukkan tubuh letih ku di atas kursi kerja. Aku memejamkan kedua mata dan air mata yang sejak tadi ku tahan luruh seketika.

Aku memukul-mukul meja kaca hingga pecah sampai darah mengalir di jari-jari ku.

Jason bodoh! Bodoh, bodoh, bodoh! Tinggal menunggu karma yang akan menghampiriku.
Kenapa aku harus mengulangi untuk yang kedua kali nya? KENAPA?!

Ku lempar semua barang-barang yang ada dihadapan ku. Aku kembali terduduk di atas kursi dan menjambak rambutku kuat-kuat.

Sekarang aku harus berbuat seperti apa agar Vanya dan anak-anak mau memaafkan ku?
Sumpah demi apapun aku ingin hidup selamanya bersama dengan Vanya dan juga anak-anak.

Tapi, kebodohan ku lah yang menghancurkan harapan-harapan kecilku. Dengan bodoh nya aku berselingkuh dan mengakibatkan Vanya menceraikan ku.

Brak!

Aku mendongakkan kepala melihat siapa yang membuka pintu ruang kerjaku secara tidak sopan itu.

Dan ternyata Evan. Evan datang dengan wajah emosi nya. Ia pasti datang ke sini hanya untuk memukuli ku. Aku pun tertawa pelan jika bayangan Evan yang akan memukul ku itu benar-benar terjadi.

Bugh

Bugh

Bugh

"BAJINGAN!! DI OTAK LO ADA APAAN SIH ANJING?! WANITA SEBAIK VANYA MASIH AJA LO SAKITIN!!!"

Bugh

Bugh

Bugh

"KALAU LO EMANG BENER-BENER BOSEN SAMA VANYA BILANG. JANGAN MAIN SELINGKUH GOBLOK! PAPI LO KALAU SAMPAI TAU KEJADIAN INI, GUE PASTIIN DIA NGGAK BAKAL KASIH IZIN LO BUAT KETEMU SAMA ANAK-ANAK LAGI SETAN!!"

Teriak Evan. Aku hanya bisa tersenyum, membenarkan semua perkataan Evan. Jika papi nya tau dengan masalah yang aku buat, bukan hanya tidak memperbolehkan aku untuk bertemu dengan anak-anak. Bahkan, aku pun juga tidak di perbolehkan lagi bertemu dengan Vanya.

Evan mendorong tubuh lemahku di atas sofa.

"Kenapa lo ulangi lagi? Apa yang ada di otak lo Jason?!"

"Gue ketemu Tarisa. Dan itu yang ngebuat gue bosen ke Vanya," balas ku lirih.

"Goblok emang lo Jason. Goblok. Mati aja sana lo! Bisa-bisa nya ada manusia sebajingan lo."

"Dahlah gue pulang aja. Di sini lama-lama malah bikin emosi gue naik." Lanjut Evan dan beranjak dari tempat duduknya.

******

Me:
Abang, lagi sibuk nggak?

Kalau nggak sibuk boleh minta tolong anterin papa ke rumah sakit sebentar aja. Papa lagi sakit nak.

Kalau bisa, balas pesan papa ya. Terimakasih sebelum nya.

Aku terus menatap room chat dengan Saka, berharap Saka mau menolongku. Sejak kepulangan Evan tadi, aku membiarkan tubuhku terkapar lemas di atas sofa dan menolak pertolongan beberapa karyawanku yang.

Aku kembali menatap room chat, dan hasil nya adalah Saka hanya membaca pesan ku. Yang saat ini aku rasakan adalah, sakit di hatiku.
Dengan tenanga yang masih ku punya, aku membanting ponsel ku ke lantai dan menginjak-injak nya.

Happy Family! [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang