"Adek nya di jagain loh ya. Papa tadi juga udah transfer uang jajan ke abang kalian."
"Iya papa," jawab anak-anak bersamaan.
"Yaudah, mama sama papa pergi dulu ya. Bye!" Ucapku dan berlalu pergi meninggalkan anak-anak yang berada di ruang tengah.
Minggu siang ini aku dan Jason hendak mengelilingi kota Surabaya hanya berdua saja. Saka beserta kelima adik nya tidak ingin ikut karena tidak ingin mengganggu mama dan papa nya yang ingin berkencan.
Jason membuka pintu mobil untukku. Aku pun dan duduk dengan nyaman. Lalu, Jason memasangkan seatbelt untukku setelah itu ia menutup pintu mobil dan sedikit berlari memutari mobil. Ia pun masuk ke dalam dan memasang seatbelt sendiri.
Mobil pun berjalan meninggalakan pekarangan rumah.
Selama di perjalanan, tangan kiri Jason mengusap-usap perut sedikit buncit milikku sembari bersenandung mengikuti irama lagu yang terputar dari radio mobil.
"Yang, aku udah siapin nama buat si adek loh."
Aku yang sedari tadi menikmati elusan tangan Jason di perut ku, langsung menoleh ke arahnya dengan tatapan bingung.
"Apa namanya?" Tanya ku.
"Kalau cowok Rajendra Kusna Winata. Kalau cewek Isyana Perlita Wardhani."
"Bagus by. Itu nama jawa bukan sih?"
Jason mengangguk. "Yup, itu emang nama jawa. Cuma nama belakang nya aja aku ambil nama ku sama nama kamu."
Aku menganggukkan kepala. Masalah nama anak, aku tidak pernah mempeributkan nya. Bahkan nama anak-anak, Jason semua yang memberi. Aku hanya menyetujui nya. Karena cuma Jason yang bisa memberi nama bagus pada anak-anak.
"Loh, kok kamu nangis yang?"
Aku mengusap air mataku dan tersenyum pada Jason.
"Dada aku tiba-tiba sakit, terus ke ingat Sabian by."
Tubuh Jason seketika menengang. Ia melupakan anak keenam nya yang sudah pergi meninggalkan nya terlebih dahulu.
Sumpah, Jason tidak bernian melupakan Sabian. Ia hanya larut dalam kebahagian bersama istri dan juga kakak-kakak nya dan juga adiknya, Galen.
"Bulan depan kan liburan sekolah, kita mampir ke makam Sabian ya by. Sekalian ngenalin Galen ke Sabian."
Jason mengangguk setuju. Ia tidak berkata-kata lagi dan hanya menciumi tangan kanan ku lama.
******
Sedangkan di rumah. Saka, Tama, Dana, Alea, Alin dan Galen. Sedang berada di taman belakang rumahnya. Mereka duduk santai di pinggir kolam renang sembari menikmati kacang kulit dan es jeruk.
"Uyee besok Lea ulang tahun. Aku mau kado dari abang Saka iphone 12 pro, dari mas Tama dan mas Dana charger hp baru, papa sama mama minta motor vespa aja kayak punya abang."
"Iya, besok abang jual ginjal dulu ya biar bisa beliin kamu iphone 12 pro." Jawab Saka dengan sabar dan sesekali menggoda Galen.
"Kamu itu minta apa ngerampok sih? Mas Dana jadi nggak bisa ngebedain."
Alea tertawa pelan lalu merebahkan tubuhnya di atas rerumputan.
"Kapan ya Alea lulus sekolah. Rasanya pengen cepet-cepet kerja deh terus nikah punya anak yang banyak." Gumam Lea.
Saka, Tama dan Dana mendengus sebal setelah mendengar ucapan Lea.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Family! [SELESAI]
General Fiction(Follow dulu sebelum membaca. Thank you💕) . . . . Sequel dari 'My Sweet Husband' Di sarankan untuk membaca cerita My Sweet Husband terlebih dahulu yaa. . . . Kalau nggak sibuk cerita ini akan up setiap hari❤ Start: 01 Desember 2020 Finish: 14 Febru...