"Mbak Vanya, mas Jason. Buka pintu nya!! Anak-anak mu mau berangkat sekolah ini. Minta uang jajan!!!"
Suara teriakan dan gedoran pintu yang cukup kencang, membangunkan ku dari tidur nyenyak. Aku merenggangkan tubuh ku yang sakit semua ini.
Semalaman Jason benar-benar tidak memperbolehkan ku tidur. Niat hati aku ingin mengerjai Jason, malah aku yang di kerjai balik oleh Jason.
Aku menatap jam yang menempel di dinding, sontak saja kedua mata ku melebar dan langsung membangunkan Jason.
"Bangun by! Udah jam 06.25 uang saku anak-anak belum kamu kasih!!" Ucap ku sembari menggoyang-goyangkan tubuh Jason. Jason hanya melenguh, ia mengangkat tangan nya lalu menunjuk ke arah dompet.
"Itu, ambil aja di dompet yang. Mata ku nggak kuat melek nih." Jawab nya dengan suara serak.
"Enggak! Kamu aja yang kasih ke mereka. Badan ku sakit semua by gara-gara kamu semalam!!" Jawab ku. Jason pun bangun dari tidur nya, ia mengambil dompet lalu kembali berjalan menunju pintu.
Jason memutar kunci kamar dan membuka pintu nya. Jason melihat dengan mata menyipit, di hadapan nya kini ada Dana dan Alea.
"Buruan pa, keburu telat ini." Ucap Dana.
Jason mengeluarkan uang lima puluh ribuan tiga lembar dan mengeluarkan uang dua puluh ribu dua lembar. Jason langsung memberikan nya pada Dana dan langsung di terima oleh Dana.
"Kalian hati-hati di jalan ya, maaf mama sama papa nggak bisa anter ke depan. Bye anak papa, yang rajin di sekolah." Ucap Jason dan langsung menutup pintu kamar nya kembali.
Jason berjalan kembali menuju kasur nya, ia melirik tempat tidur Vanya. Vanya tidak berada di tempatnya. Jason mengangkat kedua bahu nya dan kembali merebahkan tubuh yang masih terasa sakit akibat olahraga semalam.
Jason tersenyum mengingat olahraga yang mereka berdua lakukan. Jason mengambil guling dan memeluk nya erat. Kedua mata nya kembali terpejam dengan senyuman nya yang masih mengembang.
******
Setelah mandi, aku menuju kamar si kembar guna membangunkan Galen. Sedangkan Jason, ia tertidur kembali setelah memberikan uang saku pada anak-anak.
Aku membuka kamar milik Tama dan Dana. Di kasur Tama, terdapat Galen yang masih tertidur lelap. Aku berjalan menghampiri nya, lalu membangunkan nya.
"Adik, bangun yuk. Udah pagi nih." Ucap ku sembari mengelus rambut hitam dan tebal milik Galen.
Dengan perlahan, kedua mata Galen terbuka. Ia mengedip-ngedip kan kedua mata nya perlahan.
"Jam belapa ma?"
Aku tersenyum melihat nya. "Jam 08.30 dek. Mandi yuk,"
Galen mengangguk. Kedua tangan nya di rentangkan, pertanda ia meminta di gendong. Aku pun langsung saja menggendong Galen. Dan keluar dari kamar si kembar.
Usai memandikan dan memakaikan baju untuk Galen. Kini kami berdua berada di dalam kamar ku dan Jason. Guna membangunkan Jason yang masih tertidur lelap.
"Papa, bangun. Kalau ndak bangun ndak di kasih jatah lagi sama mama nanti." Ucap Galen polos. Sedangkan aku yang duduk di meja rias hanya bisa menahan tawa.
Galen berbicara seperti itu karena suruhan ku agar Jason cepat terbangun. Dan terbukti sekarang. Jason duduk, menyandarkan punggung nya sembari menatap Galen dengan mata sipit nya karena baru terbangun dari tidur nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Family! [SELESAI]
General Fiction(Follow dulu sebelum membaca. Thank you💕) . . . . Sequel dari 'My Sweet Husband' Di sarankan untuk membaca cerita My Sweet Husband terlebih dahulu yaa. . . . Kalau nggak sibuk cerita ini akan up setiap hari❤ Start: 01 Desember 2020 Finish: 14 Febru...