Extra Chapter (SELESAI)

5.7K 341 105
                                    

Hari ini adalah hari bahagia untuk Jason dan Saka.

Ya, hari ini tepat pada tanggal lima belas Desember adalah hari kelahiran mereka berdua. Dan kini aku di sibukkan dengan menyiapkan kejutan untuk Saka.

Jangan tanyakan kenapa aku hanya memberi kejutan pada Saka. Karena semalam aku sudah memberikan Jason kejutan yang membuat pria berusia empat puluh dua tahun itu tersenyum sumringah dan bersemangat hari ini.

"Papa kenapa sih ma? Padahal tadi Tama udah mau ke bandara buat jemput abang eh tiba-tiba Tama di suruh di rumah aja bantuin mama."

Aku yang sedang menata makanan di atas meja, menatap Tama sebentar lalu kembali fokus terhadap kerjaan ku.

"Papa mu lagi berbunga-bunga itu hati nya mas."

"Kenapa gitu?" Tanya Tama penasaran.

Aku terdiam, tidak menjawab pertanyaan Tama dan memilih fokus menata telur gulung yang baru saja aku potongi.

"Ma papa udah perjalanan ke rumah. Ini aku dapat whatsapp dari papa barusan." Ujar Dana tiba-tiba.

"Iya. Tolong panggilin Alea, Safira, Alin, Galen sama Isyana ya mas. Mereka ada di kamar Alin lagi bungkusin kado." Ucap ku. Dana mengangguk dan langsung bergegas menuju kamar Alin.

"Mas Tama tolong keluarin kue tart sama teh kotak nya ya nak." Lanjut ku menyuruh Tama.

"Siap ma!" Balas Tama dan langsung bergegas menuju ke arah kulkas untuk mengambil kue dan minuman.

Aku bernafas lega melihat seluruh makanan kesukaan Saka dan Jason sudah tertata rapi di atas meja makan.

"Ma ini kue nya mau di bawa ke ruang tamu atau di taruh di sini aja?" Tanya Tama dengan kedua tangan yang membawa kue tart.

"Taruh di sini aja mas. Biar tiup lilin nya di sini bareng-bareng sama papa."

Tama mengangguk dan langsung meletakkan kue di atas meja.

"Yuk ma kita ke ruang tamu sekarang." Ujar Tama. Kami berdua pun berjalan meninggalkan ruang makan.

Sesampainya di ruang tamu, terdapat Dana, Alin, Alea dan juga Safira yang sedang meniup balon.

"Confetti nya mana?" Tanyaku.

"Astaga Galen lupa. Bentar Galen ambil dulu," balas Galen. Ia pun beranjak dari duduk nya dan bergegas menuju kamar Alin.

"Ada yang mau tau nggak Lea kasih kado apa buat abang." Ucap Lea tiba-tiba.

"Emang apa kak?" Tanya Alin.

"Celana dalam empat set. Satu set nya isi enam. Habis nya kakak tuh bingung dek mau beliin abang apa." Jawab Lea. Aku pun sontak tertawa mendengar Lea. Kok ya bisa-bisa nya Lea berpikiran memberikan dalaman untuk Saka.

Tapi gapapa sih. Toh itu juga berguna untuk Saka.

Tin tin

Kami yang berada di ruang tamu berjingkat kaget mendengar suara klakson mobil. Tama pun langsung berdiri dari duduk nya, lalu sedikit berlari ke arah pintu untuk mengunci pintu terlebih dahulu.

"Buruan baris! Abang udah mulai keluar dari mobil itu." Ujar Tama.

"Abang udah datang ya?" Tanya Galen yang baru saja tiba dari kamar Alin. Lalu Galen memberikan confetti yang baru saja di ambil nya.

Sedangkan Dana, Alea, Alin dan Safira menata balon-balon yang telah di tiup tepat di belakang pintu.

Tok tok tok

"Yuhuu, abang comeback nih! Kok pintu nya di kunci sih?" Teriak Saka dari luar.

Kami semua pun berbaris dan saling berhadapan. Aku yang berada di sebelah Tama, menyuruhnya agar segera membuka pintu.

Happy Family! [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang