Happy Family! 24

2.9K 285 41
                                    

Usai periksa, aku memutuskan untuk kembali ke villa. Hasil pemeriksaan menyatakan kalau aku sedang mengalami demam. Dan dokter pun menambahkan vitamin agar nafsu makan ku kembali normal seperti biasa.

Sesampainya di villa, Jason membantuku turun dari mobil dan menuntunku masuk ke dalam villa. "Sayang mau makan apa?" Tanya Jason.

"Bubur aja by. Mau makan yang lainpun juga percuma. Pasti nggak ada rasa," jawabku dan di angguki kepala Jason. Saat sampai di ruang tamu, semua keluarga yang sedang berkumpul langsung menanyai keadaanku.

"Mantu mami sakit apa nak? Sini-sini duduk dekat mami sama bunda."

Aku menurut. Setelah duduk di tengah-tengah bunda dan mami, mereka berdua langsung saja menyntuh kening ku secara bergantian.

"Panas banget loh kamu kak," ucap bunda setelah memegang kening ku. Aku hanya menganggukkan kepala lemah.

"Mending kamu istirahat di kamar aja. Minta antar Jason ke kamar. Biar mami buatin kamu bubur,"

Jason menahan lengan mami. "Nggak usah mi. Biar Jason aja yang bikin bubur nya. Abang, tolong antar mama ke kamar ya."

Saka langsung saja berdiri dari duduknya dan langsung menuntun ku berjalan menuju kamar. Sesampainya di kamar, Saka membantuku merebahkan tubuh lemas ku di atas tempat tidur.

"Mama cepet sembuh ya. Abang sedih liat mama sakit kayak gini."

Bibir pucatku terangkat membentuk senyuman. Lalu tangan kiri ku terulur untuk menyentuh dan mengelus tangan Saka.

"Makasih ya abang," ucap ku pelan. Tidak terasa air mataku menetes. Saka yang melihatku menangis, dengan cepat menghapus air mataku.

"Kok mama nangis sih? Jangan nangis dong ma."

Aku tidak menjawab pertanyaan Saka dan malah semakin menangis hanya karena menatap wajah nya. Wisaka memang bukan darah daging Jason, dia juga tidak minum ASI ku. Tetapi, aku dan Jason sangat menyayangi nya.

"Mama boleh peluk abang?" Ucapku. Saka mengangguk cepat, ia pun langsung saja memelukku. Tangisku semakin menjadi-jadi. Dengan tangan yang bergetar, ku peluk erat tubuh Saka.

"Terimakasih. Terimakasih sudah hadir di dalam hidup mama bang. Maafin mama ya kalau mama belum bisa jadi yang terbaik buat abang dan adik-adik."

Saka melepas pelukan nya. Ia menatap ku tak suka setelah mendengar ucapanku. "Mama ngomng apa sih? Harusnya abang yang bilang makasih ke mama karena mama udah rawat abang dan adik-adik sampai sebesar ini. Mama itu, mama yang paling terbaik di dunia ini."

Aku menghapus air mataku. "Abang harus janji ya sama mama. Kalau mama pergi lebih dulu dari pada kalian, harus saling menjaga satu sama lain. Mama sedih kalau kali-"

"UDAH MA, CUKUP!"

Aku pun diam seketika. Ini kali pertamanya Saka membentakku. "Ma-maaf bang,"

Kami saling diam dengan pikiran masing-masing. Tak lama kemudian, Jason datang membawa nampan yang berisikan bubur dan segelas besar air gula hangat.

"Abang makasih ya udah jagain mama. Mau sekalian suapin mama?" Tanya Jason sembari meletakkan nampan di atas nakas.

Saka menggeleng. Ia pun berlalu pergi keluar kamar tanpa berbicara apapun. Jason menatap punggung Saka yang semakin menghilang di balik pintu.

"Abang kenapa yang?"

Aku hanya menggelengkan kepala. Engan menjawab pertanyaan dari Jason.

******

Happy Family! [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang