"Terus ribut, terus. Apa perlu mama ambilin sapu biar kalian saling pukul?"
Tama dan Alea berhenti bertengkar. Mereka berdua menundukkan kepala nya.
"Apa sih yang kalian ributin itu? Coba mama tanya sekali lagi, apa yang kalian ributin?!" Tanya ku dengan suara yang sedikit meninggi.
"Lea dulu ma yang usil ke aku. Padahal aku dari tadi diem, terus tiba-tiba Lea datang langsung ngeledek aku." Jawab Tama.
Aku menghela nafas. Heran, kenapa mereka berdua jarang banget akur. Sekalinya akur, mereka pasti sekongkol untuk menghabiskan stok cokelat yang aku beli dan aku sembunyikan dari anak-anak.
Bukan nya pelit. Aku hanya membatasi untuk tidak memakan cokelat setiap hari.
"Lea, itu bener yang di bilang mas Tama?"
Alea mengangguk pelan.
"Lain kali kalau ngeledek jangan berlebihan. Apa lagi sampai bikin kalian ribut seperti barusan. Mama nggak suka ya liat anak-anak mama pada suka ribut,"
Tama dan Alea hanya terdiam tanpa menjawab.
"Ayo, Lea minta maaf ke mas Tama."
Alea mengulurkan tangan kanan nya. Tama pun menerimanya, dan mereka berdua saling berjabat tangan.
Aku yang melihatnya tersenyum. "Sini, peluk mama dulu."
Tama dan Alea langsung menghampiriku dan langsung memelukku erat.
******
"Papa, Gilang, Yuda sama Andi udah siap kata nya buat pindah kesini." Ucap Saka.
Aku yang duduk di samping Jason, dan melihat Jason yang sedang membaca laporan keuangan caffe dan juga restoran nya itu langsung menoleh ke arah Saka.
"Sekarang juga bang?" Tanya Jason.
Saka menggeleng. "Nggak sekarang juga pa. Tapi nanti kalau udah lulus SMA. Mereka bertiga pengen sekampus, sejurusan sama abang nanti."
Jason mengangguk. Pertanda setuju. "Boleh, jadi abang nanti nggak sendirian di sana."
Aku hanya terdiam, menyimak obrolan antara Saka dan Jason.
"Pa, liburan sekolah nanti kita jadi ke Semarang kan?"
"Jadi dong bang. Kita kan bisa pulang ke Semarang pas kalian lagi libur panjang doang," jawab ku.
"Ngohey. Kalau begitu abang izin ke kamar dulu ya. Mau selesaiin tugas fisika," ucap Saka. Ia beranjak dari duduk nya lalu berjalan menuju ke arah kamar nya.
Kini, sisa lah aku, Jason, Alea dan juga Alin yang sedang menonton televisi. Sedangkan si kembar tidak ikut berkumpul di ruang keluarga karena sedang sibuk mengajarkan Galen membaca dan menghitung di kamar nya. Ya, tahun depan Galen mulai masuk sekolah.
Aku melirik ke arah Jason yang kembali fokus terhadap iPad nya. Aku pun juga ikut melihat ke arah iPad yang di pegang oleh Jason.
"Kenapa by? Dari tadi aku lihat kamu resah banget,"
Jason melepas kacamata minus nya. Ia meletakkan iPad di atas meja, lalu merebahkan tubuh nya dan berbantalkan paha ku.
"Iya, uang yang seharusnya di buat beli bahan-bahan dapur habis di bawa kabur Andre."
"Loh, kok bisa? Bukan nya dia orang kepercayaan kamu ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Family! [SELESAI]
General Fiction(Follow dulu sebelum membaca. Thank you💕) . . . . Sequel dari 'My Sweet Husband' Di sarankan untuk membaca cerita My Sweet Husband terlebih dahulu yaa. . . . Kalau nggak sibuk cerita ini akan up setiap hari❤ Start: 01 Desember 2020 Finish: 14 Febru...