Happy Family! 32

3.7K 313 67
                                    

"Kenapa Vanya, masalah sebesar ini baru cerita sekarang nak?"

Aku hanya diam dan menundukkan kepala. Pada akhirnya kedua orang tua ku dan orang tua Jason akan mengetahui masalah ini.

Kemarin sore setelah Evan dari restoran Jason. Ia menelpon mami dan bunda. Dan siang ini, berkumpul lah kami semua di ruang tengah terkecuali anak-anak.

"JASON EMANG ANAK KURANG AJAR DIA! BAGUS KAMU CERAIKAN DIA. JADI ORANG KOK NGGAK PUNYA RASA BERSYUKUR SAMA SEKALI. DI KASIH ISTRI YANG BAIK MALAH SELINGKUH. EMANG NGGAK ADA OTAK ANAK ITU!"

"DIMANA ALAMAT RESTORAN DIA? BIAR PAPI SAMPERIN DAN KASIH PELAJARAN BUAT ANAK NGGAK TAU DIRI ITU." Lanjut papi dan hendak berdiri dari duduk nya tetapi di tahan oleh ayah ku.

"Sabar dulu mas. Nggak perlu lah kamu mukulin Jason. Dia sudah dewasa kan? Saya sebagai ayah Vanya juga sakit mas melihat anak saya di sakiti untuk yang kedua kali nya. Tapi mau gimana lagi? Ini sudah takdir Vanya dan Jason."

Papi kembali duduk di tempatnya. Lalu menatap mami yang masih menangis terisak di pelukan bunda ku.

"Ada apa sama anak mu itu hah?! Selama ini aku tidak pernah mengajarkan nya untuk menjadi bajingan. Tapi kena?-"

"PAPI?!" Teriak ku setelah melihat papi yang jatuh pingsan. Evan dan ayah ku pun langsung beranjak dari duduk nya dan membopong papi masuk ke dalam mobil untuk di bawa ke rumah sakit. Mami semakin menangis sejadi-jadi nya melihat papi yang tidak sadarkan diri.

Aku menatap Sakina yang sedang menggendong Isyana itu. "Kina, titip Isyana ya. Kalau Isyana haus, di kulkas di dalam kamar ku ada banyak persedian ASI. Kamu masuk aja ke sana gapapa,"

Sakina mengangguk. "Iya Vanya, kamu hati-hati di jalan ya. Kalau ada apa-apa kabarin."

Aku tersenyum lalu mengangguk. Setelah itu aku sedikit berlari menyusul bunda dan mami yang sudah berada di dalam mobil.

******

Sesampainya di RSUD Dr. Soetomo. Papi segera dilarikan ke IGD. Sedangkan kami semua menunggu di depan IGD.

Aku merasakan ponsel ku bergetar. Ternyata ada sebuah pesan dengan nomor yang tidak kukenali. Aku pun membuka pesan itu.

+628511478974

*foto

Aku sakit.

Kalau kamu berkenan, datang sebentar aja buat jenguk aku. Kalau bisa bawa Galen sekalian.

Aku berharap kamu bisa datang Vanya.

Ini Jason? Dia sedang dia rawat di rumah sakit pasti ulah Evan kemarin. Aku pun mengetikkan balasan untuk Jasin.

Me:

Kamu di rumah sakit mana?

+628511478974:

Di RSUD Dr. Soetomo. Kamar inap ku di lantai tiga nomor 465

Tanpa membalas pesan dari Jason lagi. Aku pun langsung bergegas menuju lantai tiga. Hanya membutuhkan waktu dua menit untuk sampai di lantai tiga dan aku pun keluar dari dalam lift.

Kedua mataku fokus mencari nomor kamar inap Jason. Dan dapat! Aku mendapat kan kamar Jason setelah melewati enam kamar inap lain. Aku mengetuk pintu terlebih dahulu lalu membuka nya.

Happy Family! [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang