Happy Family! 27

3K 295 87
                                    

"Sayang, kamu udah siap?"

Aku yang sedang bercanda dengan Galen, langsung mengalihkan pandangan ku pada Jason. "Udah by," jawabku.

Jason pun mendekati ku dan membantuku untuk berdiri. "Yaudah, kita berangkat sekarang."

"Papa, Galen benelan mau ikut loh. Masa nggak dibolehin sih?"

Jason memutar tubuhnya dan menatap Galen yang sedang memangku jamet. "Besok aja ya nak, baren oma sama nenek. Sekarang Galen dirumah dulu sama abang, mas dan kakak." Jawab Jason. Galen mencebik kan bibirnya dan hendak menangis.

"Y-yaudah deh. Tapi janji ya, kalau adek dah kelual dali pelut mama, jangan lupa video call ya papa."

Jason tersenyum dan menganggukkan kepala. "Iya, kalau adek udah keluar nanti papa langsung video call kakanda Galen."

Galen turun dari tempat duduknya dan berjalan kearahku dan Jason dengan kaki pincang akibat jatuh kemarin lusa.

"Adek sehat-sehat ya. Jangan bikin mama sakit pas kelual dali pelut mama ya! Kita ketemu besok, oke?!" Ucap Galen sesampainya di hadapanku lalu mencium perutku.

Air mataku tidak bisa ditahan lagi. Sambil menangis aku mengusap kepala Galen pelan. "Galen jangan nakal dirumah ya. Kita ketemu besok,"

Galen mendongakkan kepalanya dan menatapku lalu mengangguk. "Oke mama!" Jawab Galen.

"Adek, kok masi disini? Di tungguin dari tadi juga! Keburu habis itu pisang coklat nya." Ucap Alin yang tiba-tiba saja berada dibelakang kami.

"Ayo ke dapur."

"Mama, papa hati-hati ya di jalan. Jangan lupa video call kalau dedek bayi udah keluar." Lanjut Alin.

"Siap. Kalau begitu, kita berangkat ya kak. Adeknya di jagain, jangan sampai telat makan kalian. Mungkin oma sama nenek sampai sini sore atau malam." Ujar Jason. Dan di angguki kepala Alin.

Aku dan Jason pun berjalan keluar dan melambai-lambaikan tangan pada Alin dan Galen.

******

Sesampainya dirumah Sakit, Trisha menyuruhku untuk berjalan-jalan mengelilingi taman agar pembukaan jalan lahir segera lengkap. Tadi, sewaktu di periksa oleh Trisha jalan lahir untuk bayi keluar masih terbuka satu. Aku dan Jason menyanggupi dan disinilah aku sekarang, berjalan-jalan pelan dan di tuntun oleh Jason.

"B-by, perut aku sakit!"

Jason yang sedang terdiam dan menggenggam tangan ku itu langsung saja panik dan memanggil perawat untuk membawaku masuk ke dalam rumah sakit.

Tak lama kemudian, dua orang perawat datang membawa kursi roda. Jason pun langsung membopong ku dan mendudukkan ku di atas kursi roda. Air mataku pun jatuh membasahi pipi karena sudah tidak tahan menahan sakit yang sangat luar biasa.

Kami pun sampai diruang bersalin dan sedang menunggu Trisha yang masih mempersiapkan diri.

"S-sakit banget by. Aku udah nggak kuat,"

"Sabar ya sayang, kamu pasti kuat. Sebentar lagi Trisha datang." Balas Jason sembari mengusap keringat yang ada di keningku. Dan aku pun hanya menganggukan kepala lemah.

Dan tak lama kemudian, Trisha masuk bersama dengan beberapa perawat. Ia pun langsung menyuruhku agar membuka sedikit kedua kaki ku.

"Pembuka jalan lahirnya kok belum lengkap ya? Ini harus di operasi berarti." Ucap Trisha. Dan aku hanya menggeleng-gelengkan kepala. Aku nggak mau lahiran secara caesar!

Happy Family! [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang