Happy Family! 11

3.7K 328 52
                                    

"ASTAGA JASEN!!!!"

"DI SURUH BANGUNIN ANAKNYA MALAH TIDUR LAGI INI ORANG! BANGUN NGGAK?!" Teriak ku setelah melihat Jason yang tertidur kembali di kamar Galen.

Jason tidak bergerak sedikit pun. Ia malah menguap dan memeluk Galen seperti guling. Aku berdecak kesal, ku langkahkan kedua kaki ku mendekat ke arah tempat tidur Galen. Lalu, menyibak kan selimut yang di pakai Jason untuk menutupi seluruh tubuh nya.

"Mama? Kok ada di sini?" Tanya Galen yang terbangun dari tidurnya. Aku tersenyum, dan mengangkat tubuh Galen.

"Iya sayang, mama mau bangunin Galen. Ehh, Galen malah bangun duluan."

Galen menunjukkan senyum lebar nya dengan kedua mata yang terpejam. Ia merebahkan tubuh nya kembali di samping Jason, dan memeluk Jason seperti guling. Sama persis apa yang di lakukan Jason pada Galen tadi.

Ku pejamkan kedua mataku sembari mengelus-elus dada. "Sabar ya Vanya sabar. Orang cantik, baik hati dan tidak sombong nggak boleh marah-marah ya. Biarin aja mereka berdua mau ngapain. Nanti juga bakal bangun sendiri,"

Aku pergi dari kamar Galen. Membiarkan bapak dan anak tidur sepuasnya.

      Di dapur, aku melihat mbak Asih sedang menyiapkan bahan dan alat untuk membuat kue. Hari ini aku membuat bolu pisang ke sukaan Saka.

"Mbak, tolong beliin teh kotak ya. Terserah mau rasa apa aja. Soalnya nanti temen-temen Saka pada ke sini mau kerja kelompok."

"Siap bu. Sebentar, saja ambil cardigan dulu."

Aku menganggukkan kepala dan mulai mencampuri bahan-bahan kue.

Tak lama kemudian, mbak Asih kembali dengan membawa tas belanja berlogo IndoApril. Aku mengeluarkan dua lembar ratusan ribu dari kantong celana yang ku pakai.

"Ini ya mbak, uang nya." Ucap ku sambil memberikan uang pada mbak Asih. Ia pun menerima nya dan pergi meninggalakan ku sendiri di dapur.

******

Tepat pada pukul 15.00 sore. Saka beserta teman-teman nya telah sampai di rumah. Ada sekitar 10 orang, 6 laki-laki dan 5 perempuan.

"Mama, ngapain di luar?" Ucap Saka lalu mencium tangan kanan ku.

"Lagi nunggu papa sama adek mu bang. Dari tadi ke IndoApril nggak pulang-pulang."

Saka terkekeh. Lalu memperkenalkan teman-teman nya satu persatu. Saat Saka hendak mengenalkan gadis yang berada di belakang nya, gadis itu maju ke depan dan mencium tangan kanan ku seperti Saka dan teman-teman nya yang lain.

"Sore tante cantik. Kenalin, nama ku Mariska Orlyn Pradipa. Biasa di panggil Maris. Panggil calon menantu juga boleh." Ucap gadis manis dan periang yang berada di hadapan ku ini.

Kedua mata Saka melebar setelah mendengat penuturan dari Maris. Ia pun langsung saja merangkul erat leher Maris dan di bawa nya ia masuk ke dalam rumah. Di ikuti oleh teman-teman nya.

Aku yang melihat kelakuan mereka hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala sembari tersenyum tipis.

Aku kembali menatap pagar besi yang menjulang tinggi di depan sana. Ini mereka pergi dari tadi kok nggak pulang-pulang sih? Apa jangan-jangan mereka kecantol sama mbak-mbak kasir di IndoApril.

****

Seperti malam-malam sebelumnya. Aku dan Jason menyempatkan untuk berkumpul dengan anak-anak setelah mereka menyelesaikan tugas-tugas sekolah.

Happy Family! [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang