Jangan lupa untuk vote dan komen, karena vote dan komen gratis
1
2
3Happy reading
***Sudah lima hari ini, Rylin tinggal di rumah Echa dan sudah lima hari pula, Rylin Melamun memikirkan orang tuanya yang tidak pernah mencari dirinya. Apa mereka tidak memikirkan Rylin sama sekali? Rylin sekarang tinggal dimana? Sudah makan atau belum? Kayaknya orang tuanya tidak memikirkan Rylin, mungkin saja mereka senang, karena Rylin pergi.
"Aku rindu kalian. Rindu sama Mama yang dulu, yang sering perhatiin Rylin, sering peluk Rylin dan masakin Rylin. Rylin juga rindu sama Papa, yang sering perhatiin Rylin juga, manjain Rylin dan Rylin juga rindu sama Zidan yang dulu sering lindungi Rylin dari anak-anak nakal, sering ngalah sama Rylin" kata Rylin dalam hati sambil menatap keluar jendela kamar Rylin.
Bisakah Rylin berharap bahwa suatu saat nanti orang tuanya serta Zidan memperlakukannya seperti saat dia masih kecil dulu. Saat dirinya masih bisa berbicara.
Kayaknya itu tidak akan terjadi, akibat kecelakannya yang menyebabkan masalah mulai bermunculan. Mulai dari, dia yang tidak bisa bicara, orang tuanya yang menjauhinya dan juga disebut pembunuh.
Rylin tidak tahu dengan apa yang dilakukannya sebelum kecelakaan itu terjadi. Sewaktu Rylin bangun dari komanya, yang Rylin lihat bukan kebahagiaan orang tuanya, melainkan rasa tidak bahagia yang dilihatnya.
Flassback on
Rylin kecil telah sadar dari komanya setelah kecelakaan itu terjadi. Rylin menatap orang tuanya yang sedang menatapnya tidak senang.
Saat Rylin ingin memanggil Mamanya, dia terkejut karena tidak dapat berbicara.
"Kenapa aku tidak bisa bicara?" tanya Rylin dalam hati. Rylin dibuat bingung sama dirinya yang tidak dapat berbicara dan orang tua serta Zidan yang menatapnya tak senang.
Rylin menatap Adhiti, Mamanya seakan-akan mengatakan sesuatu.
"Mama, Rylin gak bisa bicara. Tolong Rylin, Ma!".
Berharap diantara kedua orang tuanya menjelaskan apa yang terjadi dengannya, yang Rylin dapat adalah kemarahan dari Mamanya.
"Puas kamu! Harusnya kamu mati!" bentak Adhiti sambil menangis dipelukan Hendra.
"Puas kamu! Apa yang mau Papa harapkan dari anak yang tidak bisa bicara kayak kamu? Yang ada kamu mempermalukan Papa sama Mama!" hardik Hendra.
Rylin bingung dengan semuanya. Rylin juga sedih saat kedua orang tuanya membentaknya habis-habisan karena sebelumnya Rylin belum pernah dibentak, dia selalu dimanja oleh kedua orang tuanya.
"Sudahlah tinggalkan saja anak itu" kata Hendra mengajak Adhiti dan Zidan keluar. Saat Hendra berada didekat pintu, Hendra berbalik menatap Rylin dengan tatapan kasihan sekaligus marah saat melihat Rylin.
Flassback off
Tangis Rylin seketika pecah akibat mengingat masa lalunya dulu, saat dia tersadar dari komanya dulu.
"Aku memang anak yang tidak berguna. Harusnya saat kecelakaan dulu aku mati saja, untuk apa aku di selamatkan kalau hanya menanggung beban sebanyak ini" teriaknya dalam hati sambil memukul kepalanya dengan tangannya.
"Astaga Rylin!", Echa berteriak saat melihat Rylin memukul kepalanya sendiri. "Lo setres? Itu kepala lo bukan bola. Kalau terjadi apa-apa sama lo gimana, ha? Gue tahu lo kayak gini karena Orangtua lo gak datang pas Acara Hari Ibu" teriak Echa kepada Rylin yang diam mematung dengan bahu yang bergetar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rylin (Bisu) ✔
Ficção AdolescenteCerita belum direvisi jadi jika ada kata yang tidak dimengerti, terdapat typo, mohon dimaafkan. Saya usahakan untuk merevisi bagain awal awal part yang saya rasa terdapat banyak typo. Apa jadinya kalau kita dibenci oleh keluarga karna satu kekuranga...