Part ini sedikit terdapat 1% adegan yang mungkin bisa bikin kalian baper, ingat cuma 1%!
Dan Jangan lupa untuk vote dan komen
1
2
3Happy reading
***
Jam 07.45 WIB. Rylin masih didalam kamarnya. Akibat hujan semalam, Rylin menjadi demam. Tidak parah, tapi itu cukup membuatnya malas pergi ke sekolah.
Satu sisi alasan Rylin karena sakit, tapi sisi lain, Rylin takut bertemu dengan Alfa, Echa, dan murid-murid di sekolah Harapan Bangsa lainnya. Bayangkan saja hampir seluruh murid membencinya, sekarang ditambah Alfa, Echa dan Putra. Sama saja satu sekolah membencinya. Rylin tidak sanggup untuk di hujat, di dikucilkan untuk hari ini.
Rylin menyusuri setiap ruangan yang ada dirumahnya, mulai dari kamar Zidan sampai dikamar orang tuanya.
Saat masuk ke kamar Zidan, Rylin dapat melihat keadaan kamar Zidan yang terang, ini karena lampu di kamarnya lupa dimatikan.
Rylin memandangi setiap sudut kamar Zidan. Kalau Rylin lihat-lihat kamar Kakaknya jauh lebih bagus dibandingkan kamarnya. Bedanya kamarnya lebih rame dengan hiasan-hiasan didinding, seperti foto-fotonya dan foto-foto Zidan dan orang tuanya. Sedangkan kamar Zidan hanya terdapat poster pemain Basket kesukaannya dan tulisan aneh.
Rylin pun berjalan lebih dekat untuk melihat tulisan itu.
"Gue benci Rylin!"
"Gue gak suka sama tingkah dia yang" sekarang!
"Gue rindu dia yang dulu, juga!"
"Setiap kali gue lihat dia, pasti timbul rasa benci!
"Gue benci lo Aerylin Bellvania Cintakirana"
Air mata Rylin langsung keluar setelah membaca tulisan yang ada didinding itu.
"Jadi memang benar, aku sendiri yang membuat kamu benci aku, kak" lirih Rylin dalam hati.
Tepat dikamar orang tuanya, Rylin memutuskan untuk membuka kamar itu. Dia amat sangat penasaran dengan kamar Mama sama Papanya itu. Pasalnya Rylin selalu dilarang untuk masuk, walau sekedar membersihkan kamar itu.
Saat membuka kamar orang tuanya, yang dapat Rylin lihat adalah keadaan kamar yang gelap tidak seperti di kamar Zidan. Rylin berpikir kedua orang tuanya tidak pulang semalam karena mereka menginap di Rumah Sakit.
Takut nantinya Mama atau Papanya bisa saja tiba-tiba muncul, Rylin segera keluar dari kamar iti, tapi ada yang menarik perhatiannya. Ya, ada beberapa foto yang menarik perhatiannya terpajang di meja sudut kamar Mamanya. Mulai dari foto pernikahan Mama sama Papanya sampai foto-foto masa kecil Zidan hingga dewasa. Sedangkan Rylin? Jelas tidak ada.
"Apa kalian benar-benar membenciku? Sampai tidak ada satupun fotoku disini" kata Rylin dalam hati.
Sebisa mungkin Rylin tidak akan menangis. Rylin sudah lelah mengeluarkan air matanya dari semalam. Mata Rylin pun sekarang masih membengkak dan terdapat sedikit lingkaran hitam dibawah matanya.
Trak!
Tanpa sengaja Rylin menyenggol bingkai foto pernikahan orang tuanya. Cepat-cepat Rylin memungut bingkai foto itu. Takutnya bingkai foto itu rusak dan dia nanti dimarahi Mamanya karena sudah berani masuk kamarnya.
Rylin mengecek bingkai foto itu. Untung saja tidak ada yang rusak, hanya saja foto itu terpisah dari bingkainya.
Saat Rylin akan memasang foto tersebut, ada satu foto yang terselip di belakang foto pernikahan orang tuanya, di foto itu juga terdapat sebuah tulisan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rylin (Bisu) ✔
Novela JuvenilCerita belum direvisi jadi jika ada kata yang tidak dimengerti, terdapat typo, mohon dimaafkan. Saya usahakan untuk merevisi bagain awal awal part yang saya rasa terdapat banyak typo. Apa jadinya kalau kita dibenci oleh keluarga karna satu kekuranga...