Pagi telah datang, terlihat seorang gadis terbangun dari tidurnya ralat pingsan maksudnya.
"Arghhh sakit sekali kepalaku" Kata Rylin dalam hati. Saat ini matanya memandangi gudang yang tampak berantakan terlihat cambuk, air yang diperkirakan sudah dingin dan sapu yang sudah terbelah dua. Rylin tersenyum miring, dia berpikir sungguh miris sekali hidupnya ini.
"Aku pikir setelah kejadian tadi malam aku sudah mati" Kata Rylin dalam hati.
"Ohh mimpi tadi"
Flassback on
"Dimana aku,apa aku sudah disurga" Bingung Rylin. Tapi sesaat kemudian Rylin mulai tersadar.
"Aku kok bisa bicara" Heran Rylin, Dia berpikir dia sudah meninggal.
"Rylin"
"Rylin "
"Rylin" Terlihat ada seseorang yang memanggil Rylin."Siapa yang panggil aku ya? Tanya Rylin pada dirinya sendiri.
"Rylin ini aku" Kata orang itu yang sekiranya berada di belakang rylin. Rylin pun langsung menoleh dan mendapati seorang perempuan yang memakai baju putih degan rambut yang panjang.
"Kamu" Tunjuk Rylin terhadap orang itu. Perempuan itu hanya tersenyum.
"Iya ini aku Rylin, kamu mau ikut aku nggak" Tanya perempuan itu.
"Disini kamu tidak akan disiksa lagi sama mereka Rylin. Aku mau bawa kamu pergi dari mereka, aku menyesal meninggalkan kamu dulu" Kata perempuan itu sambil menangis.
Rylin pun hanya diam. Dia berpikir apakah dia harus mengikuti perempuan itu.
"Tidak aku tidak mau ikut kamu"Tolak Rylin. Perempuan itu hanya tersenyum dan mengusap rambut Rylin.
"Yasudah kalau kamu tidak mau ikut. Aku pergi dulu ya" Kata perempuan itu.
"Tunggu jangan pergi, aku ikut kamu saja" Kata Rylin.
"Jangan dulu, selesaikan semua masalahmu terhadap mereka baru aku akan jemput kamu" Kata perempuan itu yang langsung pergi menjauh.
"Jangan pergi aku mau ikut kamu" Teriak Rylin, pada perempuan yang semakin lama menghilang.
Flassback off.
"Maunya aku ikut saja kamu " kata Rylin dalam hati.
"Oh sekarang sudah jam berapa ya". Seketika Rylin langsung beranjak dari gudang dengan keadaan yang buruk. Tangan yang bengkak, kaki pincang, kepala dan punggung belakangan Rylin terasa sakit dan nyeri tapi itu semua dia abaikan.
"Ceklek"
"Tidak di kunci" Kata Rylin dalam hati dan langsung keluar dari gudang. Saat berada di ruang tamu tidak ada satu orang pun hanya kesunyian yang menemani Rylin.
"Pasti mereka sudah berangkat. Oh iya sekarang sudah jam berapa ya?" Tanya Rylin dalam hati. Rylin pun menengok kearah jam dinding yang menunjukan pukul 09:00 WIB.
"Astaga sudah jam sembilan. Gimana yah kalaupun pergi sekolah udah telat"
"Tapi hari ini aku sudah mulai berkerja, masa hari pertama aku kerja udah gak masuk. Tidak aku akan pergi kerja walaupun aku sakit. Lagian kan aku kerja buat berobat aku. Jadi Rylin kamu harus tetap bekerja apapun kondisinya". Kata Rylin dalam hati sambil menyemangati dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rylin (Bisu) ✔
Fiksi RemajaCerita belum direvisi jadi jika ada kata yang tidak dimengerti, terdapat typo, mohon dimaafkan. Saya usahakan untuk merevisi bagain awal awal part yang saya rasa terdapat banyak typo. Apa jadinya kalau kita dibenci oleh keluarga karna satu kekuranga...