Part ini sedikit mengandung bawang merah, siapkan hati juga tisu biar ga nangis.
Jangan lupa untuk vote dan komen
1
2
3Happy reading
Hari ini kelas Rylin tengah melakukan kegiatan belajar berkelompok. Rylin mendapat bagian untuk berkelompok dengan Key, Fania, Lala, Lauren, Jeki dan Dito.
Sial bukan? Tapi bagimana lagi cuma mereka yang mau terima Rylin, itupun terpaksa.
"Heh Rylin bisu! Tugas yang dikasih Pak Septo udah lo kerjain gak?!" tanya Key.
Rylin refleks mengambil buku yang ada dilaci meja untuk diperlihatkan kepada teman-temannya.
Lauren mengambil alih buku tersebut secara paksa. Lauren memeriksa lembar demi lembar buku itu.
"Gimana?" tanya Key.
"Oke nice" jawab Lauren bahagia.
"Gak sia-sia kita terima lo dikelompok kita, ternyata lo ada gunanya juga"
"Nama lo ngerusak tugas kelompok ini. Lo lebih bagus dikasih tinta merah aja" kata Key enteng sambil mengambil pulpen merah di tasnya
Saat Key akan menulis nama Rylin menggunakan pulpen yang bertinta merah, Rylin mencegahnya dengan tatapan memohon. Berharap Key tidak melalukan hal jahat itu.
"Aku mohon jangan Key, bukannya kalau namaku ditulis dengan pulpen merah itu berati aku tidak mengerjakan tugas kelompok sama kalian, kan?" tulis Rylin di notebook lalu memperlihatkan pada Key.
"Itu tau" Key tetap akan menulis nama Rylin menggunakan pulpen merah, tapi lagi-lagi Rylin mencegahnya.
"Apasih!" Kesal Key.
"Aku mohon jangan Key, harusnya kalian yang ditulis namanya pake pulpen merah. Kalian yang tidak bantu aku kerja tugas yang dikasih Pak Septo, kalian cuma bersantai-santai" tulisnya lalu memperlihatkan pada Key sekaligus kelompoknya.
Darah Key serasa mendidih ketika membaca tulisan Rylin, begitu pula dengan teman-temannya.
Brak!
Key menggebrak meja, membuat semua murid termaksud Rylin terkejut.
Plak!
Key menampar pipi kanan Rylin dengan keras, membuat semua terkejut. Rylin yang ditampar sama terkejutnya.
"Lo gak tahu terima kasih banget ya! Sadar diri dong, kalau gak ada kita siapa yang mau sekelompok sama lo! Gak ada tolol!" bentak Key.
"Gak tau diri!"
"Diberi susu dibalas air tuba"
"Tolol"
"Rylin mending lo mati aja, gak guna lo hidup, gak tahu diri"
"Bisu"
"Perusak kelas"
"Kenapa sih dia harus sekelas sama kita?"
"Sialan!"
Begitulah umpatan dari teman-teman sekelasnya . Apa memang Rylin salah? Rylin tidak akan begitu kalau namanya akan ditulis menggunakan pulpen merah.
"Jeki, Dito kalian tahan tangan Rylin, gue mau tulis namanya dulu" suruh Key.
Jeki maupun Dito dengan senang hati menjalankan perintah Key.
Rylin memberontak kala tangannya dicekal dengan sangat kuatanya.
Sakit?, sangat sakit ketika tanganya dicekal kuat-kuat, apalagi ketika namanya sudah mulai ditulis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rylin (Bisu) ✔
Teen FictionCerita belum direvisi jadi jika ada kata yang tidak dimengerti, terdapat typo, mohon dimaafkan. Saya usahakan untuk merevisi bagain awal awal part yang saya rasa terdapat banyak typo. Apa jadinya kalau kita dibenci oleh keluarga karna satu kekuranga...