part9 Mulainya rencana mereka

2.6K 171 7
                                    

Rylin tengah menatap bulan saat ini. Melihat bulan adalah salah satu kesukaan Rylin, baginya bulan merupakan sahabatnya ketika Rylin sedih, ketika Rylin sendirian di malam hari maupun ketika Rylin butuh teman. Malam ini hati Rylin sangat sakit bukan saja hatinya tapi badannya juga sangat sakit, apa lagi di bagian perutnya. Dimana itu bekas pukulan papanya tadi.

"Tuhan... sampai kapan aku akan menderita seperti ini?. Aku lelah,bahkan sangat lelah dengan kehidupanku ini, apa kah aku tidak engkau takdirkan untuk bahagia?" Kata Rylin dalam hati. Rylin sebenarnya tidak mau menyalahkan tuhan atas takdirnya, hanya saja dia sudah lelah dengan kehidupannya yang tidak bahagia. Rylin bahkan sudah lupa cara untuk bahagia.
Seketika Rylin mengambil buku diary kesayangannya yang diberikan oleh hendra dan adhiti waktu dia berulang tahun di umurnya yang ke-6 tahun. Buku diary itulah yang dia miliki sebagai hadiah terakhir dari papa dan mamanya. Rylin mulai memulis di buku diary nya.

Dear bulan
Malam ini kamu sangatlah terang dan di kelilingi ribuan bintang.
Aku saja sangat iri denganmu
Kamu yang tidak pernah sendirian...
Aku saja ingin menjadi sepertimu bulan
Kamu memancarkan sinarmu sendiri sebagai penerang malam
Dan bintang sebagai penghias angkasa
Andai aku itu adalah bulan
Dan para bintang itu adalah Mama, Papa, Zidan, dan teman teman di sekolah,
Apakah mereka akan mengelilingiku juga?
Kurasa jawabanya tidak:(

Bulan cuma kamu sajalah
Yang mau menemaniku ketika sedih atapun senang

Kuharap kau selalu menemani malamku yang suram ini...
:D

Dear Bulan
Apa kau tahu tuhan tidak menyayangiku...
Bahkan Papa, Mama, Zidan
Tidak menyayangiku
Cuma Alfa, dan bu Kartika yang sayang sama aku.

Tapi aku akan selalu menunggu meraka untuk menyayangiku
Karena aku yakin suatu saat mereka akan berubah.

*Aerylin

Setelah menulis di diary nya, Rylin langsung menyimpan buku diary itu dibawah kasurnya, dia tidak mau sampe ada yang baca diary  itu.

Rylin pun langsung mengambil posisi tidur, dia harus tidur cepat agar dia bisa bangun lebih pagi untuk membersikan rumah dan menyiapkan sarapan, tidak lupa dia menyetel alaram agar bangun lebih pagi.

***
Kring...kring...kring...

Saat ini jam menunjukan pukul 04:30 WIB.Rylin yang mendengar alaram langsung terbangun.
"Huff... sebenarnya aku masih mengantuk, tapi mau bagaimana lagi aku harus membersihkan rumah dan menyiarkan sarapan untuk mereka" kata Rylin dalam hatinya. Sebelum Rylin membersikan rumah, dia membersikan kamarnya. Rylin tidak suka dengan kamar yang berantakan. Setelah membersikan kamarnya Rylin langsung keluar dari kamarnya.

"Hmm... pertama-tama apa yang harus aku lakukan yah? Menyapu dulu atau memasak?" Tanya Rylin dalam hati. Rylin memegang dagunya sebagai tanda dia berpikir, mungkin jika ada yang lihat ekspresi dari Rylin pasti mereka akan tertawa.

"Kayaknya aku memasak dulu deh, eh tidak tidak nanti tidak keburu menyapu. Bisa bisa aku di marahi mamah, tapi kalau aku menyapu dulu nanti tidak bisa memasak, belum lagi aku bingung mau masak apa" Kata Rylin dalam hati.

"Menyapu saja dulu deh,nanti sambil aku menyapu aku akan pikir pikir apa yang akan dimasak" kata Rylin dalam hati, dia lantas mengambil sapu dan mulai menyapu dari dapur sampai ruang tamu. Rylin sangatlah lelah karena dia harus menyapu dari dapur sampai rumah tamu, terlebih lagi rumahnya ini sangatlah luas.

Rylin (Bisu) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang