Kring...
bunyi bel pertanda bahwa jam pelajaran telah selesai."Baiklah anak-anak sekian dari saya untuk materi ini dan saya minta kalian untuk tidak menggangu Aerylin lagi"kata Pak Anto sebelum keluar dari kelas.
"Iya pak" jawab semua murid
"Ok silakan kalian istirahat "
Semua teman sekelas Rylin keluar, ada yang pergi dikantin untuk mengisi perut mereka yang lapar, ada yang ke perpustakaan dan lain lain.
Alfa datang menuju kelas Rylin
"Rylin kamu nggak kekantin?"tanya Alfa
"Gak, Alfa" kata Rylin menggunakan bahasa isyarat.
" Yah sudah ayo kita ke kantin "kata alfa
Rylin hanya menggelengkan kepalanya ,sebenarnya Rylin ingin pergi di kantin, tapi dia tidak mempunyai uang sama sekali dan dia tidak ingin berada terlalu dekat dengan Alfa, karena dia takut akan ancaman Salsa."Alfa, sebaiknya kamu jangan datang kesini, aku takut nanti kak Salsa, pacar kamu lihat dan salah paham" kata Rylin menggunakan bahasa isyarat.
"Pacar? Aku nggak punya pacar Rylin, Salsa itu dari dulu ngejar-ngejar aku terus, aku nggak suka dia" kata Alfa membela dirinya sendiri.
"Memangnya salsa datang di kelas kamu?"
Rylin hanya mengangguk
"Dia bilang apa sama kamu Rylin ?" tanya Alfa pada Rylin yang hanya diam tidak mau menjawab. "Diamnya kamu berarti salsa melakuakan sesuatu yg buruk sama kamu" kata Alfa."Nggak Alfa, kak Salsa tidak melakukan hal buruk sama aku kok" kata Rylin menggunakan bahasa isyarat
"Ohhh"kata Alfa ketus.
Hufff...
Rylin hanya menghela napas."Gimana kalau kita pergi ke perpustakaan saja Alfa" kata Rylin menggunakan bahasa isyarat, dia mengajak Alfa di perpustakaan agar Alfa tidak memikirkan kejadian di mana ry5lin didatangi Salsa dengan Anca di kelas nya tadi pagi.
"Ya sudahlah ayo kita pergi di perpustakaan" kata Alfa sambil memegang tangan Rylin.
Rylin hanya mengangguk tapi dia langsung terkejut karna Alfa memegang tangannya.
"Ayo, katanya tadi kita mau pergi di perpustakaan" rengek Alfa kayak anak kecil.
" Ayo Rylin cepat nanti keburu masuk lagi"Sebenarnya Alfa tahu kenapa Rylin berhenti, yah karena Alfa memegang tangan Rylin, Alfa pun sebenarnya tidak menyadari kalau dia memegang tangan Rylin, dia reflek melakukan itu.
***
Saat perjalanan menuju perpustakaan, Rylin terus memegangi perutnya yang lapar, Alfa yang melihatnya tahu kalau Rylin belum makan, karena sudah kebiasaan Rylin kalau dia lapar pasti memegangi perutnya.
"Rylin, apa kamu lapar?" tanya Alfa sembari memegang kedua bahu Rylin yang hanya terdiam.
"Ckkk! Keluargamu pasti tak memberimu makanan, bukan? Baiklah ayo kita makan dulu di kantin,aku traktir dehh" ajak Alfa
"Tidak usah, Alfa" kata Rylin menolak menggunakan bahasa isyarat.
"Rylin kamu menyakiti hatiku, kalau kamu menolak bantuanku, jangan pernah menolak saat aku membantumu, ok" kata Alfa bermohon sembari menyakinkan Rylin.
Rylin menatap Alfa sendu, dia sangat beruntung karna masih ada orang berhati malaikat seperti Alfa di dunia ini. Rylin pun segera mengangguk menuruti ajakan Alfa. Mereka pun pergi ke kantin bersama.
***
Saat mereka memasuki kantin banyak sepasang mata yang melihat mereka.
Ihh kenapa sih kak Alfa sama si Rylin, gadis bisu itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Rylin (Bisu) ✔
Teen FictionCerita belum direvisi jadi jika ada kata yang tidak dimengerti, terdapat typo, mohon dimaafkan. Saya usahakan untuk merevisi bagain awal awal part yang saya rasa terdapat banyak typo. Apa jadinya kalau kita dibenci oleh keluarga karna satu kekuranga...