Warning part ini mengandung sedikit bawang merah. Jadi kalian harus baca walaupun gak sanggup
(AKU MAKSA DIKIT GAK APA APA KAN)Sudah dua bulan Rylin bekerja di Cafe Echa,sudah 2 bulan juga dia terkena penyakit kanker, sudah melakukan 3 kali Chek up tapi hasilnya sedikit memburuk . Selalu mendapatkan perlakuan buruk dari keluarganya bahkan teman teman sekelasnya.
Hari ini Rylin kayaknya bangun sedikit terlambat dari biasanya, dia masih tertidur. Akhir-akhir ini Rylin mudah lelah, kepalanya sering sakit, dia sering mimisan dan badannya juga sakit. Mungkin itu efek dari penykitnya yang semakin parah, padahal Rylin sering rutin melakukan chek-up dan meminum obat setiap hari.
"Rylin...bangun kamu. Dasar anak sialan, anak pemalas, tidak tau diri kamu yah, kamu kira walupun hari ini hari minggu kamu bisa bermalas-malasan yah. Tidak Rylin, kamu belum buatkan kami sarapan. Awas saja yah kalau mama sama papa telat masuk kantor". Teriak Adhiti dari luar kamar Rylin. Namun Rylin belum bangun juga.
"Rylin... kamu dengar mama tidak. Bangun anak sialan. Gak pernah kamu buat saya bangga sama kamu, kamu hanya bisa malu-maluin mama sama papa didepan semua orang. Jijik saya punya anak seperti kamu. Selalu buat saya emosi saja, cepat buatkan kami sarapan atau saya hukum kamu seperti di gudang itu hari". Teriak Adhiti lebih keras.
Rylin yang mendengarkan teriakan mama nya itu langsung bangun. Sungguh keadaanya sangat buruk . Wajah yang pucat, darah yang mengalir dari hidungnya dan mata yang sembab. Dengan sisa tenaga yang dia miliki, Rylin langsung bangun. Dia beralih ke kamar mandi untuk mencuci mukanya dan sisa-sisa darah di hidungnya. Setelahnya Rylin langsung turun ke bawah untuk menyiapkan sarapan pagi.
Saat Hendra, Adhiti dan Zidan sudah stay di tempat duduk masing-masing, yang mereka tunggu hanyalah makanan yang di masak Rylin.
" Lama banget sih lo siapin sarapan?" Tanya Zidan pada Rylin. Rylin pun menaruh makanan di meja. Dia mengambil notebook nya di meja lalu mulai menulis.
"Maaf kak, lain kali Rylin nggak akan kayak gitu lagi" Lalu Rylin perlihatkan pada Zidan.
"Bagus deh" Kata Zidan. Padahal dia bertanya tadi agar Rylin dapat masalah, tapi entah apa yang memasukinya hingga di pagi ini Zidan malas bertengkar dengan Rylin.
"Huff.. akhirnya aku nggak dapat masalah " Senang Rylin dalam hati.
Rylin hanya memandang Zidan dengan tersenyum dan dia pun berbalik menuju dapur untuk sarapan. Rylin sedari kecil memang di larang untuk duduk sarapan bersama mereka saat dia bisu. Tapi kali ini dia dibuat terkejut dengan perkataan Papanya-Hendra.
"Tunggu" Cegah Hendra. Seketika Rylin langsung berbalik menatap Hendra, walaupun Hendra tidak menatapnya balik karena Masih fokus pada makanannya.
"Kamu sarapan bersama kita disini" Suruhanya. Bukan saja Rylin yang terkejut tapi Zidan dan Adhit pun ikut terkejut, sehingga membuat Adhiti tersedak makanan.
"Uhuk... Uhuk... Uhuk" Batuk Adhiti.
"Maksud Papa apa?" Tanya Adhiti.
"Rylin makan sama kita. Ada yang mau papa katakan sama kalian" Jawab Hendra.
"Duduk"
Satu kata yang di ucapkan oleh Hendra, membuat Rylin langsung duduk. Rylin pun langsung mengambil makanan dan memulai menyantap makanannya. Dia sangat senang karena dapat sarapan bersama sama keluarganya.Hanya keheningan yang menemani sarapan mereka. Jujur Rylin sangat canggung makan sama mereka, karena setahu Rylin Papa, Mamanya beserta Kakaknya itu selalu bercanda kalau sedang makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rylin (Bisu) ✔
Teen FictionCerita belum direvisi jadi jika ada kata yang tidak dimengerti, terdapat typo, mohon dimaafkan. Saya usahakan untuk merevisi bagain awal awal part yang saya rasa terdapat banyak typo. Apa jadinya kalau kita dibenci oleh keluarga karna satu kekuranga...