Rylin dan Echa sedang menunggu kedatangan Alfa dan Putra. Sudah 1 jam lebih mereka menunggu tapi Alfa dan Putra belum datang.
"Rylin kok mereka bulum datang sih". Kata Echa sambil menatap pintu masuk Cafe. Kangen Putra pasti.
Rylin hanya menggelengkan kepalanya kepalanya tidak tahu, sedangkan Echa yang melihat tingkah Rylin semakin membuatnya untuk memberi pelajaran pada Alfa dan Putra jika mereka sudah sampai.
"Awas saja mereka kalau sudah sampai gue bakal beri mereka perhitungan". Kata Echa dengan emosi. Rylin hanya menahan senyum ketika melihat Alfa dan Putra berada dibelakang Echa.
"Perhitungan apa yang lo mau berikan sama gue dan Putra Cha". Kata Alfa membuat Echa kaget setengah mati saat Alfa dan Putra ada di belakangnya.
"Anjir,kalian buat kaget aja". Kata Echa sambil mengusap dadanya. Putra dan Alfa hanya tersenyum memperlihatkan gigi mereka.
"Maaf sayang". Kata Putra tulus.
Echa pun melangkah menuju Alfa dan Putra. Alfa yang biasa saja dengan kedatangan Echa tapi tidak dengan Putra yang takut setengah mati melihat muka Echa.
"Ayo menghindar Fa". Peringat Putra, yang sudah tahu gelagat Echa.
"Gak". Satu kata yang Alfa katakan menambah takut Putra.
"Yaudah kalau gitu gw ca---. "Auwss". Teriak Alfa dan Putra bersamaan saat Echa menarik telinga mereka masing-masing.
"Aduh sakit Cha, Ampun". Mohon Alfa yang tidak kuat dengan jeweran maut Echa.
"Iya Cha ampun. Nanti aku beliin kamu Boneka kelinci kesayangan kamu deh" Tawar Putra pada Echa. Echa yang tidak tahan dengan tawaran Putra yang mau membelikan Boneka kelinci kesukaannya akhirnya pun melepaskan telinga Alfa dan Putra.
"Aduh, telinga gw mau copot rasanya" Kata Alfa sambil mengusap-usap telinganya yang memerah.
"Sama Fa. Kan tadi gw bilang menghindar lo sih gak mau". Kata Putra menyalahkan Alfa.
"Kok lo salahin gue sih, harusnya lo bilang yang jelas". Kata Alfa yang tidak mau disalahkan Putra.
"Jangan berantem. Gue sama Rylin mau kerja dulu, kalian jangan berisik juga nanti pelanggan gue kabur lagi". Kata Echa sambil berkacak pinggang.
"Kalian mau nyanyi?. Tanya Alfa. Rylin hanya mengangguk. Rylin pun mengambil notebook nya lalu menulis sesuatu.
"Alfa dan Putra jangan berisik nanti Echa marah dan pelangganya kabur. Kalau kalian mau nonton diam aja, duduk tenang juga". Pesan Rylin, lalu memperlihatkan pada Alfa dan Putra.
Sedangkan Alfa dan Putra hanya cengir-cengir tidak jelas.
"Iya Rylin, aku janji gak akan berisik. Tapi Rylin jangan marah-marah kayak Echa yah". Kata Alfa yang mendapatkan pelototan dari Echa.
"Maaf Cha gue cuma bercanda". Kata Alfa meminta maaf.
"Iya gue maafin. Gue juga minta maaf soal yang tadi". Kata Echa meminta maaf balik sama Alfa dan Putra.
"Iya". Bukan Alfa yang menjawab melainkan Putra.
"Ehh gimana kalau kita nyanyi bareng. Alfa dan Rylin yang main musik, gue sama Echa yang nyanyi". Usul Putra.
"Gue setuju,kalian setuju kan?". Tanya Echa pada Rylin dan Alfa. Sontak keduanya langsung mengangguk setuju.
"Oke sekarang kita langsung mulai aja". Kata Echa dengan senang.
"Lagunya Waktu Yang salah aja, gimana?". Tanya Putra. Echa, Rylin dan Alfa setuju-setuju saja.
Langsung saja*○*.
Alfa dan Rylin mulai memetik gitar dengan indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rylin (Bisu) ✔
Teen FictionCerita belum direvisi jadi jika ada kata yang tidak dimengerti, terdapat typo, mohon dimaafkan. Saya usahakan untuk merevisi bagain awal awal part yang saya rasa terdapat banyak typo. Apa jadinya kalau kita dibenci oleh keluarga karna satu kekuranga...