Part 19 Akibat Permasalah

1.9K 169 11
                                    

Akirnya bisa update cerita lagi, hehehe.
Maaf ya kepada kalian semua yang sedang menunggu ceritaku update.
Sebenarnya  ceritanya sudah aku tulis dibuku hanya saja belum dipindahin. Soalnya akutuh lagi kurang baik moodnya.

--**--
Happy reading
***

Sudah hampir seminggu setelah kejadian Rylin pingsan di taman belakang sekolah, Rylin belum masuk sekolah.  Dia masih sangat takut dengan berita yang menyebar di sekolah yang dituduh sebagai perebut pacar orang. 

Bayangan-bayangan mereka yang selalu membicarakan dirinya terus terngiang-ngiang di pikiran Rylin.

Satukesalahan kecil yang lo buat akan menjadi kesalahan besar dimata seluruh murid di sekolah ini

Kata-kata Salsa itu seakan-akan telah menjadi teror bagi Rylin. 

"Apa maksud dari perkataan kak Salsa ya?" Tanya Rylin dalam hati.

"Apa ini ada hubungannya dengan gosip yang tersebar disekolah tentang aku? Apa aku harus kasih tahu masalah aku ini sama Alfa dan Echa? Tapi pasti mereka kan sudah tahu soal ini" Lanjutnya.

Memang benar kalau Alfa maupun Echa sudah mendengar berita itu, bukan saja mereka tetapi seluruh sekolah juga sudah tahu bahkan Om Rylin, Regan sudah mengetahuinya. Sampai-sampai Regan sangat marah sama orang yang menyebarkan gosip seperti itu, dia berjanji jika ada salah satu muridnya  yang menyebarkan berita itu disekolah Regan sebagai kepala sekolah akan mengeluarkannya.

"Kak Lylin"  panggil Bela. Seketika Rylin langsung menoleh menghadap Bela.

" Ada apa Bela?" tulis Rylin di notebook lalu memperlihatkan pada Bela.

"Dipanggil sama  Nenek" jawab Bela.

Tentang Bela, dia sudah sembuh,  hanya saja dia takut melihat kolam renang.  Bela pun belum bisa memberitahu kepada Papanya, Regan siapa yang mendorong Rylin di kolam renang waktu itu. Bela masih trauma.

"Yaudah ayok kita pergi sama Nenek" tulis Rylin di notebook lalu memperlihatkan pada Bela.  Mereka berdua pun langsung menuju dikamar Nenek Rivia.

Sesampainya mereka disana, Rylin langsung membuka pintu.

"Nenek, aku sama Kak Lylin masuk ya?" Kata Bela.

"Masuk sayang" jawab Nenek Rivia.

"Nenek ada apa panggil Rylin?"  Tulis Rylin di notebook lalu memperlihatkan pada Neneknya.

"Jadi gini Rylin, tadi Papa kamu telpon Nenek. Papamu bilang untuk suruh kamu pulang" Jawab Nenek Rivia. Mendengar itu membuat Rylin cemas, dia merasakan sesuatu hal buruk yang akan menimpanya. Entahlah Rylin juga tak tahu.

Melihat raut cemas Rylin membuat Neneknya berpikir kalau Rylin cemas karena tidak ada yang mau mengantarnya, nyatanya pemikirannya salah.

"Kamu gak usah cemas, Papamu sudah menyuruh Zidan untuk menjemputmu" kata Nenek Rivia.  Rylin hanya mengangguk saja.

"Bukan itu masalahnya nek, aku rasa akan ada hal buruk tentangku" kata Rylin dalam hati.

"Kak Lylin gak usah cemas" Kata Bela yang bermaksud untuk menghibur Rylin.  Sedari tadi Bela menyimak perbincangan antara Neneknya dan Rylin.

Rylin yang melihat Bela peduli padanya hanya bisa tersenyum dan mengacak-acak rambut Bela.

"Kakak gak cemas kok. Hanya saja Rylin nanti rindu sama Bela, Nenek, Om sama Tante nanti" tulis Rylin di notebook lalu memperlihatkan pada Bela.

Rylin (Bisu) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang