Part 22 Perhatian Kecil Zidan?(2)

2.4K 182 19
                                        


Cerita ini kelanjutan dari Part 21
Jangan lupa untuk vote cerita ini
Karena ini gratis
1
2
3

Happy reading
***

Flassback on
KARENA SAYA MALU PUNYA ANAK SEPERTI KAMU RYLIN. GARA-GARA ULAH KAMU SAYA KEHILANGAN SESEORANG. DASAR PEMBUNUH, KURANG AJAR" bentak Hendra penuh emosi dan pada saat itu Hendra akan melayangkan sebuah tamparan pada Rylin. Namun sebelum tamparan itu mendarat di pipi Rylin ada tangan yang menahannya.

"Kok tamparannya gak berasa ya?" tanya Rylin dalam hati. Dia pun membuka matanya perlahan dan menemukan Zidan menahan tangan Papanya.

"Apa yang kamu lakukan Zidan?" tanya Hendra dengan heran.

"Sudahlah Pa, kasian Rylin kalau Papa marahin dia terus masalahnya yang di sekolah tidak akan selesai" jawab Zidan.

"Kak Zidan" panggil Rylin dalam hati, dia begitu senang karena baru kali ini Zidan membelanya.

"Sayang, kamu kok belain anak bisu ini?" tanya Adhiti lembut,  Mamanya ini tidak menyangka Zidan membela Rylin.

"Sayang? Kapan ya, aku bisa di panggil sepeti itu sama Mama" hati Rylin seperti teriris pisau tajam ketika melihat Mamanya dengan lembut bertanya kepada Zidan, sedangkan dirinya Mamanya selalu berkata kasar.

"Aku tidak membela Rylin Ma, kalau Rylin di keluarin dari sekolah nanti Mama sama Papa malu" jawab Zidan.

Adhiti terseyum mendengar jawaban Zidan.
"Kamu memang anak Mama yang pintar, Zidan. Mama sama Papa beruntung punya anak kayak kamu, tidak kayak dia yang selalu buat Mama sama Papa malu" kata Adhiti yang menunjuk Rylin yang bermaksud untuk menyindirnya.

Rylin hanya diam dan menahan sesak didalam dada-Nya, bagaimana tidak dirinya dibanding-bandingkan oleh Mama-Nya dengan Zidan. Walaupun setiap hari selalu seperti itu tapi entah mengapa rasa sakitnya luar bisa.

" Lebih baik berangkat ke sekolah, selesain masalah lo"  suruh Zidan. Rylin hanya mengangguk. Saat Rylin mau menulis untuk mengucapkan terima kasih pada Zidan, dirinya terkejut saat Hendra membentaknya.

"Berangkat sana! Tidak usah pake acara menulis segala. ANAK BISU"  bentak Hendra.

"Seburuk itu aku dimata Papa?" tanya Rylin dalam hati. Dia pun meninggalkan rumah dengan perasaan kecewa serta sedih.

Flassback off

"Turun!!" suruh Zidan kepada Rylin yang masih melamun.

"Turun!!" suruh Zidan untuk yang kedua kalinya. Karena tidak mendapat respon dari Rylin, Zidan pun turun dari motornya dan mendapati Rylin yang tengah melamun dengan air mata yang keluar dari matanya.

"Hey! Lo kenapa nangis?" tanya Zidan. Walaupun Zidan tidak khawatir terhadap Rylin tapi dia ingin tahu apa yang menyebabkan Rylin menangis. 

Rylin tersadar dari lamunannya dan mendapati Zidan yang berada di dekatnya.

"Kok cepat banget ya, sampai rumahnya" kata  Rylin dalam hati. 

"Turun! Lo mau tinggal diluar" geram Zidan yang sedari tadi dia tahan. Rylin pun hanya mengangguk lalu turun dari motor.

Rylin (Bisu) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang