Jangan lupa untuk vote dan komen part ini
1
2
3Happy reading
***
Selepas pulang sekolah, Rylin pergi ke Rumah Sakit untuk menjenguk Zidan. Meski Rylin tahu kedatangannya disana tidak akan diharapkan dan berujung terusir oleh orang tuanya. Sebenarnya ada rasa senang ketika melihat Zidan menolongnya karena gadis itu percaya bahwa Zidan masih ada rasa peduli kepadanya hanya saja tidak ditunjukan secara langsung, tapi disisi lain gadis itu juga sedih.
Saat berada dikoridor Rumah Sakit, Rylin berpaspasan dengan Salsa dan Anca. Rylin yakin mereka berdua akan menjenguk Zidan, apalagi saat melihat Anca yang tengah bersedih. Bahkan sudah terlihat jelas dari Matanya yang membengkak dan sedikit memerah. Rylin yakin Anca kurang tidur semalaman, bahkan Rylin bisa merasakan apa yang tengah Anca rasakan jika orang yang disayang mengalami musibah.
"Ngapain lo di Rumah Sakit ini?"
"Aduh, aku harus jawab apa sama Salsa? Masa aku harus bilang kalau aku akan menjenguk Zidan, takutnya mereka bisa curiga" kata Rylin dalam hati. Bingung harus menjawab apa, Rylin langsung menundukkan kepalanya untuk menghindari kontak mata antara dirinya dan Salsa.
Tiba-tiba saja Rylin mendapatkan alasan untuk membantunya menjawab pertanyaan Salsa. Gadis itu kemudian mengambil notebooknya.
"Aku mau periksa kepalaku yang sakit", lalu Rylin perlihatkan pada Salsa dan Anca.
"Ada uang, lo? Asal lo tahu aja, biaya di Rumah Sakit ini mahal-mahal. Orang kayak lo mana mampu untuk bayar" kata Salsa merendahkan Rylin yang hanya bisa diam.
"Mending lo minum obat yang dijual di warung, cocok kok buat orang miskin kayak lo" lanjutnya. Perkataan terakhir Salsa tadi mengingatkan Rylin terhadap Echa.
Kalau lo di bully itu, lo harus lawan.
"Seperti kata Echa, aku harus melawan" Dengan sedikit keberanian Rylin melangkah ke depan Salsa dan mengangkat tanganya keatas untuk...
Plak
Tamparan itu berhasil mendarat sempurna dipipi kanan Salsa.
"Lo!" tunjuk Salsa kepada Rylin yang sudah menatapnya takut.
"Apa yang kamu lakukan barusan, Rylin?" tanya Rylin dalam hati.
"Bisa-bisanya lo nampar gue ditempat umum kayak gini! Ada nyali juga lo?" tanya Salsa membentak. Baru kali ini dia ditampar dan yang menamparnya itu adalah Rylin.
Ketika Salsa mau membalas Rylin, Anca langsung mencegahnya. Takutnya Salsa emosi lalu membuat masalah di Rumah Sakit.
"Salsa, lo jangan berantem disini! Ingat kita ini masih di Rumah Sakit, niat kita mau jenguk Zidan bukan nyari ribut sama si Bisu" kata Anca melerai.
"Tapi dia nampar gue di..." Perkataan Salsa terhenti karena Anca langsung menariknya pergi. Gadis itu kemudia membisikkan sesuatu.
"Gue tahu lo gak terima digituin sama si Bisu. Setelah kita selesai jenguk Zidan, kita balas si Bisu itu sepuasnya, sampai dia gak berani lagi sama lo"
***
Sudah 30 menit Rylin bersembunyi dibalik tembok dekat ruangan Zidan dirawat. Rylin masih menunggu kepergian Salsa dan Anca yang belum juga pulang. Mengenai orang tua Rylin? Sedari tadi mereka belum terlihat. Mungkin saja mereka ada urusan atau tidak pulang ke rumah untuk mengambil beberapa pakaian dan keperluan-keperkuan penting lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rylin (Bisu) ✔
Novela JuvenilCerita belum direvisi jadi jika ada kata yang tidak dimengerti, terdapat typo, mohon dimaafkan. Saya usahakan untuk merevisi bagain awal awal part yang saya rasa terdapat banyak typo. Apa jadinya kalau kita dibenci oleh keluarga karna satu kekuranga...