Part terakhir
Siapin tissue
Jangan lupa votmen, kawanHappy Reading
***
Biarkan aku tertidur pulas dalam tidur yang abadi. Meski ku tahu mereka tidak akan menangis. Aku pun berharap mereka tidak akan menangis karena aku tahu hidup dalam banyak penyesalan itu menyakitkan.
Untuk kamu seseorang yang baru-baru hadir di hidupku, aku harap kaulah yang harus lebih kuat dari mereka.
Rylin
Rylin yang tadinya masih menutup matanya dengan perlahan membuka matanya. Cahaya lampu cukup membuatnya silau, membuatnya menyipitkan matanya. Perlahan matanya mulai terbiasa dengan cahaya lampu di ruangan.
"Rylin, akhirnya lo udah sadar juga" samar-samar Rylin mendengar suara perempuan yang memanggil namanya. Rylin menoleh ke kanan untuk mengetahui siapa yang memanggilnya tadi. Bukankah cuma Dirta saja yang tahu bahwa dia masuk rumah sakit. Apa yang terjadi selama dia tertidur barusan?
Anca memandang Rylin dengan perasaan bahagia. "Akhirnya lo sadar juga. Dari tadi gue sama Dirta nungguin lo siuman."
" Tahu gak sih? Lo bikin gue sama Dirta panik. Lo sempat dinyatakan meninggal dunia, tapi akhirnya Tuhan masih ngasih lo kesempatan dan ngasih kita semua kesempatan untuk minta maaf sama lo" kata Anca panjang lebar.
Namun Rylin yang tidak tahu apa-apa menjadi tidak mengerti. Gadis itu begitu bingung sama kehadiran Anca ditambah lagi dia sempat dinyatakan meninggal dunia. Rylin sangat bingung.
Rylin mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi sebelum dia bangun. Setahunya tadi dia merasakan sakit yang sangat hebat dan berharap Tuhan mencabut nyawanya begitu saja. Tapi Tuhan berkehendak lain, Tuhan masih memberinya kesempatan untuk hidup lagi dan Rylin sudah bosan dengan kesempatan ini.
Perlahan air mata Rylin tumpah. Gadis itu tidak tahu apa dia harus bahagia atau sedih. Rylin cuma ingin semua penderitanya diangkat, Rylin juga manusia biasa yang ingin merasakan bahagia. Rylin sempat berpikir, apa dia tidak berhak bahagia? Rylin juga merasakan iri ketika melihat orang di sekitarnya bahagia, mereka tidak pernah merasakan apa yang Rylin rasakan. Setiap hari masalah datang silih berganti tanpa henti. Jikalau Rylin merasakan namanya bahagia itu tidak akan bertahan lama, nyatanya kebahagiaan itu cuma sementara.
"Rylin" Anca menggenggam tangan Rylin. "Gue tahu kesalahan gue ini udah banyak dan sulit untuk di maafkan tapi, ucapan maaf gue ini benar-benar tulus bukan terpaksa."
" Gue takut ini terlambat dan ngebuat gue nyesal seumur hidup nantinya. Rylin gue minta maaf sebesar-besarnya sama lo. Gue nyesal karena udah nyakitin lo, padahal lo gak pernah buat sesuatu kesalahan sama gue, tapi gue malah nge bully lo" Anca menatap Rylin berharap gadis itu mau memaafkannya.
Sayangnya Rylin belum meresponnya, Rylin masih terdiam sambil menatapnya. Anca sempat berpikir, karena Rylin seorang tunawicara makanya dia terdiam. Anca bergegas mencari buku dan pulpen untuk Rylin di laci meja.
"Aku maafin kamu udah dari dulu" Pergerakan Anca terhenti ketika mendengar suara lembut itu. Di ruangan ini cuma ada dirinya dan Rylin, sedangkan Dirta, cowok itu sekarang tengah pergi ke toilet.
"Aku maafin kamu, Anca" ulang Rylin sekali lagi. Gadis rapuh itu terseyum manis di wajahnya yang pucat.
"Rylin lo bisa ngomong?" tanya Anca masih belum percaya. Gadis itu berjalan mendekati Rylin. "Ini gue nggak lagi mimpikan?" Anca mencubit tangan kanannya untuk memastikan apa dia sedang mimpi atau tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rylin (Bisu) ✔
Teen FictionCerita belum direvisi jadi jika ada kata yang tidak dimengerti, terdapat typo, mohon dimaafkan. Saya usahakan untuk merevisi bagain awal awal part yang saya rasa terdapat banyak typo. Apa jadinya kalau kita dibenci oleh keluarga karna satu kekuranga...