Jangan lupa untuk vote dan komen cerita aku
Karena vote itu gratis!!
Ingat GRATIS!!
OK;)HAPPY READING YA
***Pagi ini Rylin tengah bersiap-siap untuk berangkat sekolah. Dia memasukkan buku-bukunya kedalam tas tidak lupa juga semua uang dicelengannya untuk membeli obat setelah pulang dari sekolah.
"Semoga saja uang ini cukup untuk beli obat" doa dalam hati. Tadi padi Rylin sudah memutuskan untuk mengambil uang dari celengannya untuk membeli obat, dia juga tidak mau merepotkan dokter Dani maupun Bu Kartika.
Dengan semangat Rylin keluar dari kamarnya. Tepat saat diruang makan Rylin melihat orangtuanya beserta Zidan sedang sarapan.
"Kapan ya, aku bisa duduk sarapan sama kalian lagi sih?"Tanya Rylin dalam hati. Dengan berat hati Rylin ruang makan tampa mau menyapa mereka tidak seperti hari-hari biasanya, toh mereka juga tidak merespon.
Namun tidak disangka Zidan maupun Hendra sedang memperhatikan Rylin dari tadi sedangkan Adhiti hanya fokus ke makanannya saja.
"Tumben gak nyapa itu si bisu? Aneh" batin Zidan.
"Dasar anak kurang ajar, seperti itu yang diajarkan sama sekolah, untuk pergi dari rumah tampa Izin orangtua? Tanya Hendra dengan bentakan.
Rylin langsung berhenti dan menoleh saat mendapati Papanya yang sudah ada didepanya sekarang ini.
"Astaga apa lagi ini? Aku kok selalu serba salah ya?" Tanya Rylin dalam hati.
"Anak sialan kamu ingat kan apa yang Papa sudah katakan tadi malam? tanya Hendra dengan sinis. Rylin hanya mengangguk tidak mungkinkan dia pura-pura lupa.
"Bagus deh kalau kamu masih ingat, jadi Papa tidak perlu mengingatkan kamu lagi". Kata Hendra lalu berbalik meninggalkan Rylin. Namun Hendra berkata lagi, "Jika masalah itu belum terselesaikan jangan salahkan Papa untuk tidak akan menyekolahkan kamu sampai kapanpun, kamu tahu karena apa?" Tanyanya, namun Rylin hanya menggelengkan kepalanya tanda dia tidak tahu.
"KARENA SAYA MALU PUNYA ANAK SEPERTI KAMU RYLIN. GARA-GARA ULAH KAMU SAYA KEHILANGAN SESEORANG. DASAR PEMBUNUH, KURANG AJAR" bentak Hendra penuh emosi dan pada saat itu Hendra akan melayangkan sebuah tamparan pada Rylin. Namun sebelum tamparan itu mendarat di pipi Rylin ada tangan yang menahannya. Hmm siapa ya?
***
Rylin sudah sampai disekolah. Dia berangkat naik angkot, maunya Alfa akan menjemputnya namun Rylin melarangnya karena takut Alfa tahu kalau tadi dia dan Papanya bertengkar hebat. Hm bukan Rylin sih yang mau bertengkar sama Papanya, tapi Papanya aja yang mau bertengkar sama Rylin. Awok-awok😂Saat Rylin memasuki area sekolah, banyak murid yang memandangnya dengan tatapan tajam, sinis, hina, jijik, dan sebagainya yang membuat Rylin risih beserta takut.
"Eh lihat deh, si bisu itu baru masuk sekolah lagi"
"Iya tuh, pemalas"
"Eh hari inikan dia mau dikasih keluar dari sekolah kan?"
"Iya dong. Akhirnya si bisu dapat KARMA"
HAHAHAHAHAHAHA
Mendengar itu membuat Rylin takut. Dia bingung bagaimana cara dia menyelesaikan masalahnya ini. Tiba-tiba pikirannya tertuju untuk memintai bantuan sama Alfa dan Echa.
"Astaga!! aku gak boleh minta bantuan sama meraka, takutnya mereka ikut terlibat lagi" kata Rylin dalam hati.
"Rylin" panggil seseorang. Rylin langsung menoleh lalu mencari siapa yang memanggilnya barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rylin (Bisu) ✔
Teen FictionCerita belum direvisi jadi jika ada kata yang tidak dimengerti, terdapat typo, mohon dimaafkan. Saya usahakan untuk merevisi bagain awal awal part yang saya rasa terdapat banyak typo. Apa jadinya kalau kita dibenci oleh keluarga karna satu kekuranga...