◉34 cute

34 15 59
                                    

Aku terus tertawa membaca pesan darinya, seharusnya dia sudah tidur namun katanya ia tidak bisa tidur jika aku terus merindukannya.

GR banget orang kayak gitu tuh...

Tapi bisa dibilang iya juga sih.

Sampai akhirnya taehyung tidak menjawab pesanku, katanya kalo dia tidak jawab berarti ketiduran, lucu sih menurutku. Jadi pengen liat dia ketiduran balas chat dariku.

"Kakkkkk" Kata Resi yang tiba-tiba masuk membuatku terkejut.

"A... ada Arel" Katanya terbata-bata.

"Bilang aja kakak tidur" Kataku malas.

"Oke" Katanya sebari menutup rapat-rapat pintu kamarku.

"Eh... kok nurut?" Kataku heran, mendengar hal itu Resi kembali masuk ke kamarku.

"K... kenapa emangnya?" Tanyanya sebari tersipu malu, aku tidak menjawab lalu menggeleng dan adikku keluar sambil menutup pintu rapat-rapat.

"Tampaknya ada yang nggak beres nih" Gumamku curiga.

Aku memutuskan untuk memata-matai wanita itu. Aku meihat ke lantai satu, melihat Arel yang sedang mengelus rambut Resi dan Resi tersipu malu.

Tunggu....

Jadi selama ini... Resi suka sama Arel?

Tidak aku sama sekali tidak cemburu, malahan melihat tingkah romantis mereka berdua membuatku ingin memotret mereka. 

Asal kalian tahu aku sudah tidak memiliki perasaan apapun pada Arel. jadi, kalo-kalo mereka jadian aku juga nggak peduli. Silahkan lagipula cocok kok.

Aku hanya menonton mereka dari lantai dua, menyaksikan kemesraan mereka membuatku tambah merindukan Kim Taehyung. Kenapa sih pria itu nggak bisa biarin aku nggak mikirin dia sehari aja.

Selalu dia dan dia. Aku merenung sejenak, entah kenapa rasanya hati ini menjadi berat. Membuatku ingin segera melihat dia.

Aku menatap ponsel, melihat seluruh foto Taehyung di galeri ku... Ini benar-benar hasil dia kirim ke aku, banyak ternyata ada sekitar 50 foto yang ia kirim. Aku tersenyum melihatnya, meskipun rindunya tidak terobati.

"Woyyyy... gw cariin malah diri disitu" Kata Arel yang kini sedang melihatku "Sini, udah lama gw nggak liat lo" Aku tersenyum jengkel padanya, langsung saja aku menuruni tangga dan menghampirinya.

"Cieeeee... udah jadian ya?" Kataku meledek mereka berdua.

"Apaan sih kak, Arel tuh masih suka sama kakak" Kata Resi yang tersipu, pipinya memerah malu.

"Udah deh nggak usah banyak ngeles" Kataku yang terus meledeknya.

"Sekalian juga nih mumpung ada kakaknya, keknya gw lebih baik izin sama lo deh" Kata Arel

"Apa? izin ngelamar? boleh aja sih, tapi tunggu gw dulu ada yang lamar"

"Kak..."

"Tau aja lo... iya gw mau ngelamar Resi, daripada gw ngejar-ngejar lo yang lagi dikejar-kejar ama artis, mending gw langsung nikahin adik lo... Kelamaan nunggu lo di lamar" Kata Arel.

"Eh tau dari mana ya gw dikejar-kejar artis? Jangan sok tau deh lo" Kataku yang sedikit tertawa.

Aku menatap Resi yang semakin tersipu malu sebari memandang Arel.

"Iya gw tau dari Resi, kesel juga gw, saingan gw lebih ganteng dari gw... Tapi Resi tetep bilang kalo gw yang tertampan.. Ya kan yang?" Kata Arel sebari menatap Resi.

Why Must Me?✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang