Aku terbangun, tadinya memang benar-benar tak ada niat untuk tidur lagi, tapi si Taehyung ini malah terus berada di sampingku sambil menangis. Tapi mengapa tangisannya menjadi lullaby bagiku.
Tapi jujur sih, memang suaranya itu sangat nyaman di dengar, aku mengakui itu. Ya.. walaupun aku belum pernah sama sekali mendengar suaranya ketika bernyanyi, namun mengingat suara tangisannya membuatku rasanya ingin terbang.... Sungguh.
Aku membuka mataku ku lihat di sampingku mengecek keberadaan Taehyung, namun tak ada. Aku terduduk dan yang kulihat malah si pria es yang malang yang baru saja kupukul perutnya, sebenarnya aku ingin tertawa sih mengingat kejadian itu. Bisa-bisa aku dimasukan ke rumah sakit jiwa jika begitu.
"Psssst... pssssst" Kataku pada pria yang sedang tertidur namun duduk. Sebari melipat kedua tanganya, sangat tidak nyaman pastinya.
"Heyyyy... " Kataku berbisik namun kunaikan volumenya sedikit, tetap saja ia tak bangun. Dengan terpaksa akhirnya aku melempar bantal itu ke arahnya dengan tenaga yang kupunya. Ia menangkap bantal itu dengan tangkapan yang hebat. Dengan mata terpejam.
"Woww bagaimana kau bisa melakukan itu?" Tanyaku bangga sebari menepuk kedua tanganku.
"Kenapa?" Tanyanya yang masih duduk di depan sana.
"Taehyung mana?"
"TAEHYUNG.... PACARMU MENCARIMU" Teriaknya sebari menatap ke arah pintu.
"Eyyy... shhhhhhttttttt" Kataku sebari menempelkan jari telunjuk di bibirku.
"Ada apa denganmu? kau ini gila ya?" Katanya.
"Diamlah... kau hanya perlu menjawab dia dimana aku tak menyuruhmu untuk memanggilnya"
"Dia ada urusan, dan memintaku untuk menjagamu"
Aku memutar bola mata, sedikit kesal. Karena harus bersama dengan pria es ini.
"Kenapa? tak suka... baiklah aku pulang"
"Jangan repot-repot... ya lebih baik kau pulang"
"Baiklah" Katanya lalu langsung mengambil jaketnya dan berdiri.
"Maafkan aku yang memukulmu kemarin ya" Kataku sebelum ia benar-benar pergi. Mendengar hal itu, ia memutuskan untuk berbalik dan menghampiriku yang sedang duduk di ranjang.
Ia terus menatapku menungguku berbicara "Ba.. baiklah aku akan tanggung jawab.. apa maumu?" Tanyaku padanya.
Ia menarik bajunya keatas, dan menampakan perutnya yang putih "Obati aku..." Katanya. Aku langsung membuang wajahku ketika melihat ia melakukan hal itu, aku menelan liur sebari menutup mata, dpan menjauh darinya takut "CEPAT TUTUPI ITU, BUKAN ITU MAKSUDKU" Kataku
"Kenapa? kau bilang akan tanggung jawab"
"Maksudku bukan seperti itu... cepat tutup" Kataku menyuruhnya.
"Lalu kau mau tanggung jawab apa?"
"Sudah ditutup?"
"Sudah"
Aku membuka mataku sedikit mengintip karena takutnya ia menjahiliku. Dia berdiri menatapku kaosnya sudah tidak ditarik lagi.
"Nggak malu?"
"Malu kenapa? wanita kan emang suka itu"
"Apa maksudmu... ya pokoknya nggak semua wanita begitu"
"Aku yakin kau juga sering memandangi poto idolamu"
"Ya sekedar poto.. nggak yang lain, dasar pria es"
"Pria es?"
"Kau itu memang pria es... dingin seperti es"
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Must Me?✅
Fanfiction"JADI KETUJUH PRIA ITU MENYUKAIKU?" Teriak Resa tak menyangka. "Mengapa harus aku?" Jadi, bagiamana jika kalian diposisi Resa? Disukai oleh ketujuh member boyband Korea yang terkenal itu (BTS) Percaya atau nggak percaya mereka menyukaiku. Dan salah...