◉31 Argghhhhhh

49 25 40
                                    

*Besoknya

Sudah sekita 30 menit aku menunggu pria bernama Kim Taehyung itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah sekita 30 menit aku menunggu pria bernama Kim Taehyung itu. Sudah lama namun tak kunjung muncul juga batang hidungnya.

Aku bersumpah akan pergi dari sini jika 1 jam belum muncul juga.

Aku terus mengaduk teh yang kupesan sebari menopang dagu kesal.

Tiba-tiba seseorang memasangkanku earphone ke telingaku. Lalu terdengar lagu yang sedikit membuatku merasa nyaman. Entah karena penyanyinya atau karena liriknya.

Pria yang selama ini kutunggu melepas earphone yang ia pasangkan kepadaku. Lalu ia tersenyum mendekat ke arahku.

"Bagaimana? Enak bukan?" Tanyanya.

"Ya... Sedikit menarik" Kataku.

Kini pria itu duduk di depanku, mataku terus mengikuti kemana ia berada, dan berakhir duduk di kursi yang sudah di setting tepat didepan.

"Kenapa hanya sedikit? Bagaimana dengan suaranya?"
Tanya-nya penasaran.

"Ya lumayan, tapi aku sedikit mengenal suaranya..." Kataku yang kemudian berfikir.

"Ey mengapa harus berfikir" Ia tiba-tiba memberatkan suaranya.

"Entahlah aku tidak ingat" Kataku.

Demi tuhan aku benar-benar tidak ingat. Mungkin ini karena efek waktu aku kecelakaan jadinya aku tidak bisa mengingatnya.

"Eyy... Tidak mungkin, baiklah akan ku beritahu... Itu suara aku, teganya kau tidak mengingat nya" Katanya sedikit bangga dan tidak percaya.

"Benarkah?" Aku langsung tersenyum bangga padanya.

"Coba berikan padaku" Kataku yang bersemangat mendengarkannya kembali, aku meminta earphonenya tanpa berlama-lama ia langsung memberikan padaku dan kupasang kembali. Hanya satu earphone.

"Jika kau ingin mendengar suaraku, kau hanya perlu mengingat dimenit ke 01:28 itu suaraku"

Aku tidak begitu mendengarkannya berbicara, aku terus menikmati dan berekspresi senang mendengarnya.

Tidak bohong aku benar-benar menyukai lagunya. Sorot mataku bisa mengatakannya dengan jujur. Aku menatapnya sebari nyengir padanya tanda aku sangat menyukai lagunya.

Ia tersenyum membalas ku, namun nampaknya ia sangat gemas melihatku yang seperti ini.

"Lalu di menit ke 02:53 aku menyanyikan nada rendah" Katanya lagi, aku masih tetap menghiraukannya.

"Coba nyanyi" Kataku setelah menyelesaikan lagunya, lalu menaruh earphone yang tadi kupasang di kupingku.

Tanpa harus kupaksa ia langsung bernyanyi. Nampaknya memang ia mau bernyanyi didepanku.

Aku terhibur, suaranya bagus dan nyaman didengar. Aku tersenyum sangat bahagia.

Anya itu adalah orang yang mengenalkan ku musik, awalnya aku nggak bisa bernyanyi maksudnya aku tidak tertarik.

Why Must Me?✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang