◉45 Scenery

28 9 46
                                    

Play scenery-nya nanti dulu ya...

"SUGAR THE MOST UGLY IN THE WORLD" Teriakku dari kejauhan setelah melihat Sugar yang entah sedang mengambil sesuatu dari bagasi mobilnya.

Sugar menunjukan ku jari tengahnya ke arahku, yang membuatku mendecih kesal. Aku menghampirinya.

"Antar aku pulang" Kataku, namun ia masih saja sibuk mencari sesuatu.

"Ayolah" Ia masih saja tidak menjawab ku.

"Kata Namjoon kau harus mengantarku, ayolah kau harus mau" Kataku terus merayunya.

"Memangnya siapa kamu sampai harus ku antar pulang?"

"Aku? Wanita yang kau cintai" Mendengar hal itu Sugar langsung berhenti mematung, dan menatapku dengan tajam sambil menutup bagasi mobil itu. Aku tersenyum lebar padanya.

"Pede banget" Kata sugar yang langsung pergi dengan nada datarnya.

"Ih, kau harus antar aku" Kata ku.

"Memangnya aku supir mu? Seenaknya saja berkata begitu" sugar berkata begitu. Namun tidak terlihat kesal dari raut wajahnya.

"Kau memang bukan supirku, tapi ini sudah malam. Ayolah" Aku terus menatap punggungnya yang semakin menjauh dan masuk ke dalam rumah.

Raut wajahku berubah murung, lalu mematung cukup lama sambil menatap pintu masuk itu. Ku langkahkan kakiku dengan berat menjauh dari rumah ini.

Sudah pukul 11 malam dan aku pulang sendirian, menakutkan untukku. Tidak, menakutkan untuk semua perempuan.

"Mau diantar tidak?" Tanya Sugar di belakangku, yang membuat raut wajahku berubah lagi, tersenyum cerah.

Aku membalikan badanku dan langsung berjalan ke arahnya.

"Sini.." Aku menggulurkan tanganku yang menampakan telapak tanganku, meminta kunci mobilnya.

"Apa?" Tanya Sugar bingung.

"Aku yang nyetir, kan?"

"Enak saja, kau kan minum alkohol" Kata Sugar yang langsung masuk ke dalam mobil, duduk di kursi pengemudi.

Aku sempat bingung, karena tadi pagi saja dia menyuruhku untuk menyetir sendiri.

"Jadi tidak?" Tanyanya sebari menurunkan kaca mobil.

"Eh iya iya" Aku langsung bergegas masuk kedalam mobilnya.

"Ngomong-ngomong aku tidak mabuk, aku belum pernah meminum alkohol" Kataku setelah duduk di sebelahnya.

"Apapun itu aku tetap tidak peduli"

~~~~~~

"Badai salju ya?" Tanyaku sebari melihat sekitar kaca mobil yang sudah dipenuhi salju.

"Sugar tidak masalah kan?"

"Kenapa emang?"

"Hanya saja aku tidak terbiasa dengan musim salju" Kataku cemas.

"Tenang saja" Katanya.

Aku sungguh kedinginan saat itu, walaupun aku memakai blazer, tapi itu bukan jaket tebal. Jadi dinginnya sangat terasa.

"Peggang ini" Katanya, aku hanya menatapnya bingung, lalu ia menatap tangan kananya yang ia dekatkan padaku.

"Kenapa?"

"Kau kedinginan kan"

"Maksudnya? Aku pegang tanganmu?" Tanyaku yang ragu-ragu.

"Kebanyakan wanita di drama selalu, jika wanita terus memainkan tanganya dan meniupnya itu tandanya sedang kedinginan, dan sang pria seharusnya menggenggam tanganya" Katanya, aku hanya menatapnya.

Why Must Me?✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang