◉10 this person I've been looking for

117 76 45
                                    

Aku menarik lengan Arel keluar dari cafe itu.... Aku sudah sangat kesal dengan Arel yang mengganggu adikku bersama dengan orang yang baru saja ia sukai.

"I told you...... jangan ikut campur rel, lo bukan siapa siapa gw lagi" Ucapku dengan mata yang sudah mulai berkaca kaca.

Arel terdiam sepertinya dia merasakan apa yang kurasakan, namun cowok didepanku ini sudah kuangap cowok bre***ek.

"Kamu masih nganggap aku bre***ek?"

"Emang.... kamu nggak ngerasa?"

"Aku mengakui itu... tapi aku masih cinta sama kamu res semua yang kamu lihat itu belum aku jelasin ke kamu"

"Jelasin apa? nggak usah banyak drama deh ini real life bukan sinetron yang sering kamu tonton. Udah 2 tahun yang lalu aku buang rasa cinta kamu ke aku"

"Nggak bisa gitu dong.... kamu nggak bisa ngatur ngatur perasaan aku"

"Rel aku udah move on, jangan hadir di hidup gw lagi plis"

"Bohong... kalo kamu udah move on kenapa kamu masih nangisin aku?"

"Kamu nggak ngerti. Ini terakhir kalinya aku liat kamu jangan sampe kamu muncul lagi kehadapanku"

Aku melangkah pergi namun arel menahanku dengan memegang tanganku.

"Kamu boleh bilang aku bre***ek lah apa lah, tapi jangan pernah nyuruh aku pergi. Aku butuh berapa tahun lagi res buat deketin kamu lagi? aku butuh kamu.... kita balik kayak dulu lagi ya plis"

Aku hanya bisa terdiam namun sayangnya aku mempermalukan diriku lagi, air mataku terjatuh begitu saja. ingin kulepas tangannya namun susah untuk kulepaskan.

"Res i promise aku nggak bakal kayak gitu lagi, dan aku juga bakal ngejelasin kesalah pahaman itu"

"Promise.... Promise.... Promise" kataku geram "Mau sampai kapan? aku udah muak sama kata promise dari kamu,udah satu tahun aku ngebuang kamu, kamu nggak bisa hadir lagi di hidupku" Kataku sebari melepas genggamannya.

Aku berlari ke taman yang masih dekat dengan cafe itu, sejauh ini dia tidak mengejarku. Setahuku ini cafe khusus artis jadi nggak banyak yang boleh masuk cafe ini.

Aku menjerit, berteriak, menangis dan nggak tau lagi aku harus berbuat apa? kebetulan aku tak melihat orang yang datang kesini selain diriku. Jadi aku di taman itu dalam keadaan sendiri, tak masalah jika aku harus berteriak sekencang kencangnya.

"BRE***EK" Teriaku

"Crazy person, I shouldn't have meet that guy from the start" Kataku lagi

Tiba-tiba musik ballad terputar.

Shawn Mendes Never Be Alone? perasaan aku nggak putar musik deh sebari mengecek ponselku.

"No matter how bad your life is, never end it. Your life is precious promise yourself to love yourself" Kata seorang pria yang sedang menaiki ayunan di sebelahku.

 Your life is precious promise yourself to love yourself" Kata seorang pria yang sedang menaiki ayunan di sebelahku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Why Must Me?✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang