◉36 Stuck in my head

42 20 131
                                    

Aku dan mama berada di dapur, masak untuk makan bareng keluarga yang jarang kami lakukan.

"Res..." Kata mama yang sedari tadi sedang membersihkan daging ayam di bawah air yang mengalir di washtafel.

"Apa ma?" Tanyaku yang sedari tadi hanya memperhatikan mamaku.

"Kok jadi gini sih? Itu si Arel kok jadinya suka sama adek kamu sih" Kata mama sebari terus berfikir.

Pantas saja dari tadi mama terus menerus menatap konsong ke depan.

"Trus besok Arel sama orang tuanya mau kesini mau ngerencanain ramalan di Bali.... Serius kamu nggak apa-apa?"

"Nggak ma... Lagipula Arel juga bukan siapa-siapa aku, sekarang malah jadi adik ipar aku" Kataku sebari tertawa.

"Ih malah ketawa bukannya nangis, serius kamu nggak kenapa-napa?"

"Enggak ma... I'm okay, serius deh"

Mama menatapku dengan mata tajamnya.

"Kenapa ma? Mau kontes natap mata?" Kataku yang kini menatap mata mama dengan tajam juga.

"Kamu... Punya yang baru ya?" Tanya mama.

"Yang baru apa?" Aku bingung, mengarah pada apa perbincangan ini...

Apa maksudnya....

"Kamu ini kenapa sih... Jadi bloon gini" Kata mama-ku yang semakin mepertajam tatapannya.

"Bukan gitu... Maksud mama apa?"

"Iya, pasti kamu udah punya pacar lagi kan?" Tanya mama "Jangan sampe pacar kamu yang sekarang itu orang yang mau mama jodohin ntar nggak jadi lagi"

"Nggak kok aku nggak pacaran, mom dengerin ya jangan jodoh-jodohan kek gitu lagi plis, menyesatkan tau nggak" Kataku kesal.

"Nggak kok mama nggak ada niat buat jodohin kamu lagi, tapi siapa? cowok baru kamu, mama tau ya perasaan wanita"

"Aku nggak punya pacar deh seriusan"

"Nggak bukan pacar maksud mama, itu... orang yang bisa bikin kamu move on, siapa dia? nggak ada niatan ngenalin ke mama?" Kata mama.

"Dia orangnya sibuk, sibuk banget jadi nggak bakal bisa aku kenalin ke mama"

"Ihh kasih tau aja kenapa susah banget sih, maksudnya tuh kamu ceritain langsung ke mama"

"Artis mah, orangnya" Teriak ayah yang sedang menonton TV.

"Ayah shut up"

"Artis? Siapa? Ganteng pasti? Tapi kok pikiran mama mengarah pada orang yang nggak ganteng ya, mama yakin pasti Arel jauh lebih ganteng" Kata mama.

Aku mengambil ponselku, ku cari-cari foto pria itu, lalu kutunjukan pada mama. Awalnya mama hanya terdiam tidak menunjukan reaksinya sama sekali.

"Itu.... Dia"

Mama menatapku, lalu berkata "Kok bisa sih, kamu dapet yang kayak gini" Kata mama yang sekarang mengambil ponselku dan terus menatap fotonya "Yah liat deh, Arel kalah jauh ini mah" Kata mama yang kini menghampiri ayah sebari memegang ponselku.

"Gantengan juga ayah kemana-mana, mana yang dibilang ganteng?" Kata ayah yang mulai penasaran, lalu mama memperlihatkan layar ponselku.

Aku menghampiri mereka berdua menatap ekspresi mereka berdua, ayah menatapku "Dia?" Suasana hening seketika aku dan ayah saling menatap untuk waktu yang lama.

"Kapan nikah? Ayah udah punya plan mulai dari tempat nikah kamu, pokoknya semua udah ayah rencanain pokoknya kamu langsung tanya dia ya, nggak usah ditunda-tunda keduluan Adek kamu nanti" Kata ayah yang kini berdiri didepanku, dengan semangat langsung menunjukan brosur di layar hpnya.

Why Must Me?✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang