◉15 About you dear

79 59 42
                                    

Hari ini manager ku mengajak aku ke sebuah agensi lain yang lumayan sedang terkenal. Entah apa yang membuat dia mengajakku kesana namun dia memaksaku untuk ikut.

"Eh bukannya pernah kesini? Kapan ya?" Tanyaku pada manager-nim.

Ia menatapku licik seperti ada yang ia inginkan dariku.

"Jadi gini RES..... CEO agensi ini ngajak saya sama pacar saya Dateng, ya tadinya saya bilang saya nggak punya pacar tapi karena semua yang dia undang udah pada punya pacar, jadi saya terpaksa...." Katanya menerangkan masih di dalam mobil.

"Maksudnya.... Saya di sewa buat jadi pacar Manager-nim?"

"Iya, maaf sebelumnya mendadak, karena kalo saya bilang sebelumnya pasti kamu nggak bakal mau"

Melihat wajahnya yang nampak sangat membutuhkan bantuan ku, dengan terpaksa ku kabulkan permintaannya.

"Oh yaudah.... Tapi inget jangan berlebihan nggak usah ada akting akting atau pun manggil panggilan kesayangan, jadi nanti pokoknya saya mau diem aja" Kataku memberi syarat.

"Iya sip" Katanya sebari mengacungkan jempol padaku.

Kami berdua masuk ke dalam gedung ini, rasanya sangat tidak asing namun aku belum bisa mengingatnya. Lagipula aku tidak begitu mementingkan ingatanku.

Semua mata tertuju pada kami, kini manager itu memegang tanganku. Aku mencoba melepaskan tangannya namun genggamannya sangat kuat.

"Anyeonghaseo" Sapanya sebari menunduk pada semua orang.

"Maafkan saya.... Sepertinya acara kumpulannnya tidak  jadi, tapi kita bisa membicarakan hal lain" (*Berbicara bahasa Korea) Kata pria di depan kami.

Manager-nim melepas tanganku sebari membicarakan sesuatu yang jelas aku tidak mengerti.

"Acaranya tidak jadi, sebagai gantinya kamu boleh keliling di agensi ini..." Kata manager-nim, baru saja aku ingin menjawabnya namun ia sudah pergi.

"Anak orang ditelantarkan" Kataku yang langsung melangkahkan kakiku untuk berjalan-jalan, kalo ditanya kesel apa enggak pasti kesel lah.

"Ini apa ini? Ngakak banget" Aku menertawai seseorang dengan wajah absurd nya terpajang di dinding.

"Bikin kaget aja njer" Kataku yang masih menertawakan foto itu.

"Permisi nona"(*berbicara bahasa Inggris) Kata pria yang tampak seperti bodyguard itu.

"Iya?"

"Jika tidak keberatan saya akan mengantarkan anda berkeliling"

"Berkeliling? Boleh" Kataku dengan singkat.

Bodyguard di depanku memanduku berjalan-jalan sebari menjelaskan tentang beberapa kenangan di agensi ini. Namun aku menghiraukannya, fokus ku kemana-mana sehingga tak begitu mendengarnya.

Tiba di satu ruangan terdengar suara lagu dan suara orang yang sedang menari, membuatku tertarik untuk masuk kedalamnya. Tanpa izin dari siapapun langsung saja aku memasuki ruangan tersebut.

Seorang pria dengan baju yang sudah dipenuhi keringat sedang berdansa. Aku melihat gerakan pria itu dari jauh, mengaggumi setiap gerakan ke gerakan yang mampu ia kuasai hanya beberapa menit. Pria itu terus berlatih tanpa memperdulikan orang lain.

Aku memperhatikan gerakan kakinya, dan kulihat kakinya seperti lebam. Aku rasa pria ini sudah melakukan tariannya beberapa kali.

Posisinya berada di depan kaca besar sebari menari, aku berada di sudut dekat pintu masuk sedang memperhatikan.

Why Must Me?✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang