◉7 "Sweety?"

154 90 66
                                    

Ini sudah hari ketiga setelah acara Runaway itu, aku harus beristirahat kemarin kemarin karena rasanya tidak enak badan. Dan kini aku sudah mulai sehat kembali dan kurasa sudah waktunya aku mengembalikan sepeda itu.

"Jadi............... aku ngembaliin sepeda nya naik sepeda juga?" Kataku kaget

"Maaf banget karena mobilnya mau dipake kalo aku anterin kamu kasian Resi bakal telat photoshotnya" Kata manager-nim

"Tapi aku bener bener nggak tau arah, pulangnya gimana?" Kata ku yang mulai kesal.

"tenang aja alamat yang tertera disini dekat dengan hotel kita, jadi kamu tinggal lurus dan ada beberapa belokan hingga masuk ke gang selanjutnya kamu liat maps ya" Katanya sebari menunjukan maps yang ada di hpnya.

Aku memberikan hp ku padanya "nih set di maps punyaku" Kataku sambil cemberut.

"Kamu cemberut aja cantik ya" Katanya sebari tertawa kecil.

"Nih udah, tenang aja nggak bakal ada yang nyulik kamu kok, daerah ini daerah orang kaya sama artis jadi nggak bakal tersesat ataupun diculik" Katanya sebari mengembalikan hpku.

"Tetap saja kalau dijalan pas aku nyebrang ke tabrak gimana?"

"Nggak bakalan ke tabrak kok, orang kamu nggak bakal nyebrang"

"Manager-nim aku udah siap" Kata Resi

"Oke, tenang aja akan kujamin keselamatanmu" Katanya sebari menepuk bahuku.

Keselamatan dari Hongkong

mengapa aku harus memakai alat pelindung tangan dan lututku seperti anak kecil? lalu ini helm pelindung kepala khusus untuk pengendara sepeda? sempet sempetnya pria itu membeli hal hal semacam ini. Tunguuu..... kalau begitu sudah direncanakan dari kemarin? arghhhhhhh.

Aku mulai mengayuh sepedaku eh bukan sepedaku punya orang maksudnya, aku mulai menelusuri setiap jalan sesuai arahan maps, namun tiba- tiba......

"eh eh kok sepedanya oleng, AAAAAAAAA"

Yaps aku jatuh, untung saja tak ada orang yang melihatnya, aku langsung memeriksa ban tersebut dan ternyata benar saja ban nya kempes. Tapi sayangnya maps bilang bahwa sebentar lagi sampai kata maps..... "almost there" terus saja berkata seperti itu, Yang pada akhirnya aku berjalan.

"You have arrived" Kata maps itu.

"Ini rumahnya? lumayan gede plus nyusahin juga" aku menaruh sepedaku dipinggir, membuka semua alat pelindung ditubuhku, mulai dari yang ditangan,lutut, sampai helm yang ada di kepalaku. Lalu mulai mengetuk pagar pemilik rumah tersebut.

tok tok tok tok tok tok

"Eh kok gw ngtuk pager?masa di korea nggak ada yang punya bel rumah sih" Kataku kesal, aku melihat ke sampingku dan terlihat benda kotak kecil menempel di dinding yang sepertinya itu belnya.

Aku menekan layar benda kotak itu namun tak terasa apapun "kayaknya bukan ini deh, eh ini gimana sih cara nyalainnya..... tombol ini bukan ya" Aku menekan tombol tersebut.

Satu kali kupencet masih tak ada jawaban, akhirnya aku memutuskan untuk menekan tombol itu berkali kali kali hingga tiba tiba ada suara yang mengagetkanku "Nona jika kau tekan tombol itu berkali kali bel rumahku akan rusak" Katanya menggunakan bahasa korea.

"Eh suaranya dari mana?" Kataku sebari mengecek benda kotak tersebut, lalu melihat lihat ke arah atas mencari dimana letak suara itu. Aku memandangai layar kotak kecil itu yang menempel di dinding. Kumiringkan kepalaku karena bingung.

"Kau cari siapa?" Kata benda itu lagi.

"Ha......hai" Kataku canggung sebari melambaikan tanganku ke arah benda kecil ini lalu tersenyum terpaksa.

Why Must Me?✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang