◉21 Look at you

50 31 35
                                    

Drrrttttttt

Drrrrrrtttttt

Drrrrrrtttttt

Brakkk!!!

"ADEKKK... itu apa yang jatoh" Kataku dengan mata yang masih terlelap.

Resi masuk ke kamarku lalu berkata "Bangun woy... tuh udah jam 9, serius dah pasti kena amuk" Katanya sebari tertawa lalu pergi dari kamarku dan menutup pintu kamarku kencang hingga menimbulkan suara yang keras.

Kini aku terduduk tetapi masih saja mengantuk, tak bisa kutahan jika seperti ini. Rasanya ingin terus memejamkan mata.

Aku meraba raba sesuatu di mejaku, berusaha mencari hp ku, karena sedari tadi berbunyi. Karena tak kunjung kutemukan, kupaksa kan untuk membuka mataku walaupun masih sangat ngantuk.

"Kenapa hp-nya disini?" Kataku setelah menemukan hp-ku tergeletak dilantai sebari membawanya.

"Mode getar? pasti salah pencet" Kataku setelah membuka setting di hp-ku.

Misscall 235 "Artis jangan diangkat"

"Artis? siapa ya?" Entah aku lupa ingatan atau apa, yang pasti saat itu aku benar-benar lupa sama sekali telah menamakan kontaknya begitu.

"Hallo..." Aku yang masih ling lung ini langsung membuka pesan suara darinya, jadi abaikan kebodohan ku ini.

"YAAAAAAA... MENGAPA KAU TIDAK MENGANGKATNYA? KAU GILA YA? SUDAH JAM BERAPA INI?" Teriak seseorang dengan suara familiar nya, namun menggunakan bahasa Korea.

"AISHHHHH.... JANGAN BERTERIAK JUGA KUPING GW SAKIT NIH" Teriakku sebari mengarahkan ponselku dekat dengan mulutku "Aduh gw kayaknya harus ke dokter THT deh" Lanjutku sebari mengorek ngorekan kuping kananku menggunakan jari kelingking.

"Siapa sih ni orang gabut banget dah" Kini aku merebahkan tubuhku di kasur, lalu memejamkan mataku lagi dengan sangat nyaman.

Butuh 10 menit, ya butuh 10 menit untukku mengingat semua ini. Aku terbangun sekitar 10 menit kemudian mengingat suara siapa tadi dan siapa yang menelpon ku.

"Aissssh bisa gila gw" Kataku yang langsung mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi, namun aku melupakan jam. Ku mundurkan badanku lalu berdiri tepat didepan jam dinding.

"JAM 9 LEBIH 50 MENIT? mampus gw" Kataku sebari membulatkan mataku terkejut.

Sudah tak ada waktu, ini sudah sangat kesiangan untukku mandi. Aku tak peduli lagi mau aku di cap buruk kek enggak kek, yang penting jangan sampe dateng jam 12 siang.

Aku memakai baju seadanya, seadanya maksudnya hanya memakai hoddie oversize favoritku yang berwarna pink lalu memakai celana pendek putih yang pasti tidak akan terlihat jika aku memakai baju oversize. Tidak lupa ku rias wajahku seadanya, ya seadanya sampai sampai aku tidak tahu bahwa lipstick yang kupakai ternyata melebihi bibirku.

Aku tak peduli lagi sekarang, mau kuhapus akan memakan waktu lebih banyak jadi kubiarkan saja tapi kututup dengan masker.

"Kak aku udah delivery food tuh sarap...." Aku memotong perkataan adikku.

"Nanti aja ya udah telat" Kataku yang kemudian berlari secepat mungkin agar sampai ke tempat parkir tidak melebihi 5 menit, setelah itu aku tinggal menancapkan gas mobilku dengan kencang.

Namun sayang hari sama sekali tidak mendukungku, sungguh menyebalkan.

"Udah nih"Kataku sebari memberikannya sebatang coklat permintaanya.

Aku yang masih terengah-engah ini berusaha untuk mengatur kembali nafasku, sungguh hari yang buruk bersama dengan pria yang menyebalkan.

"Lama banget sih, nih ya seharusnya kamu dateng jam 7 pas, nah ini udah 6 jam kamu kemana aja?" Jika aku sedang memegang pisau mungkin saja sudah kutancapkan pada lehernya, namun sayangnya aku tak mau mati ditangan polisi.

Why Must Me?✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang