◉42 Kim Seokjin

28 8 32
                                    

Aku mengulurkan tanganku pada pria satu ini. Ia sedang duduk di bangku taman. Aku hanya tidak sengaja melihat dia, sendirian entah sedang apa namun tampaknya ia sedang kesulitan.

"Kau kenapa?" Kini aku beralih duduk disampingnya.

"Memangnya kau siapa bertanya begitu padaku"

"Oh jadi kau sedang bermain saling tidak mengenal" Kataku, namun ia terus menundukkan wajahnya murung.

"Baiklah aku juga pura-pura tidak mengenalmu Kim Seokjin" Kataku, yang membuat ia menatapku.

"Kau mengenalku?" Terlihat, ia sangat terkejut. Aku mengulum senyum lalu berkata.

"Tentu saja kau kan artis, aku sasaeng-nya"

"Ini serius... Kau benar-benar ingat aku?"

"Iya Seokjin-ssi" Kataku sebari menatapnya.

"Yah, lebih baik kau lupakan saja aku. Aku sudah tau, kalau kamu akan melupakanku segera"

"Itu urusan nanti, kau sedang apa?"

"Meratapi nasib"

"Nasib jadi pria tampan?"

"Mengapa kau tidak pernah membalas pesanku? bahkan melihatnya saja tidak pernah. Dan yang lain seperti Jungkook, Jimin, Namjoon meskipun hanya kau lihat tapi tetap saja aku tidak pernah di lihat. Bahkan kau membalas chat dari Taehyung" Katanya jengkel.

"Kita kan sekarang sedang bertemu langsung, untuk apa membalas chat mu, atau kau mau aku chat sekarang?"

"Maksudnya kalau aku chat tolong bales, aku menunggu chat darimu"

"Aku kira orang sibuk sepertimu tidak membutuhkan balasan"

"Kau jahat" Aku tertawa kecil melihat tingkahnya yang tampak seperti anak kecil.

"Oppa" Kataku sebari memegang tangannya "Aku begitu bukan berarti aku membencimu, hanya saja aku tahu bahwa aku akan bertemu dengan oppa lagi" Kini wajahnya memerah, tersipu malu sebari terus menatapku.

"Jangan membuatku salah paham" Katanya sebari menarik lengannya lalu membuang wajahnya dariku.

"Oppa jangan marah, aku minta maaf"

"Diamlah, kini aku sudah yakin akan terus membencimu dan tidak akan memafkanmu"

"Kok gitu? oppa jahat" Kataku sebari tertawa gemas melihat tingkahnya.

"Ya... Mengapa kau seperti ini, mengapa kau berbuat seolah kau menyukaiku. Mengapa bisa-bisanya aku mengira kau menyukaiku hanya karena kau tersenyum manis didepanku, mengapa aku menyukaimu? Mengapa?" Kini wajahnya serius menatapku.

Situasi ini, sama seperti ketika Namjoon menyatakan perasaanya padaku.

"Jangan bilang begitu" Kataku sedikit membentak.

"Aku sungguh membencimu"

"Ya, lebih baik begitu, lebih baik terus membenciku" Kataku yang kini beranjak dari dudukku.

Seokjin memegang tanganku lalu menyuruhku untuk kembali duduk.

"Maaf aku sedikit lancang" Katanya yang kemudian melepas genggamannya.

Aku duduk lagi, lalu hanya diam. Begitu pula dengannya.

"Oppa, kau boleh menyukaiku namun perasaanku tidak bisa berbohong"

"Aku mengerti..."

"Aku tidak pernah melarang siapapun untuk mencintaiku, namun entah kenapa rasanya harus"

Why Must Me?✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang