◉48 Jeon Jungkook

25 6 0
                                    

*Jungkook POV

Aku memegang tangan Yoongi hyeong yang saat ini emosinya sedang meluap luap.

"Biar aku saja hyeong, emosimu sedang tidak stabil" Kataku, lalu langsung mengangkat tubuh Resa. Dan berlari sekencang kencangnya sekuat tenaga ku.

Aku sedikit ngilu dengan darah yang mengalir di pergelagan tanganya itu, meskipun sudah di balut dengan tisu. Namun kini tisunya sudah berubah menjadi merah.

Ia terus meringis kesakitan, aku tidak tega. Aku langsung berlari mengantarnya ke ruang IGD, Yoongi hyeong tidak mengikuti ku. Ya lebih baik ia menenangkan dirinya dahulu.

"AKH..." Katanya setelah aku menidurkannya di bangsal.

"Tolong bertahanlah" Kataku sebari mengelus rambutnya yang sudah basah oleh keringat dinginnya. Lalu keluar dari ruangan itu.

Perasaanku bercampur aduk, aku sungguh terkejut kejadiannya akan begini.

Namun melihat Yoongi Hyung yang sedari tadi berdiri tepat di depan pintu ruang IGD dengan air matanya yang terus mengalir itu. Membuatku lebih khawatir padanya.

Nampaknya ini bukan cinta segi 8, namun ini cinta segitiga.

Beberapa menit yang lalu

"Ada apa hyeong?" Tanyaku yang melihat Yoongi tampak khawatir melihat ke arah pintu masuk apartemen.

"Aku merasa ada yang tidak beres" Katanya, lalu ia duduk di kursi pengemudi dan menutup pintunya. Tak lama kemudian kami berdua melihat Resa berlari sebari menutup mulutnya dengan tangan. Rambutnya berantakan seperti habis di Jambak.

Wajahnya sangat frustasi, dengan air matanya yang sudah membasahi pipinya.

"Itu Resa?" Tanyaku lalu menatap Suga yang mengerutkan dahinya "Ada apa hyeong?" Tanyaku penasaran.

"Ini pasti ulah Taehyung" Katanya yang kemudian menjalankan mobilnya perlahan mengikuti Resa yang berlari hingga mengikuti taxi yang ia tumpangi. Kami berhenti di hotel tempat ia menginap.

Yoongi hyeong keluar dari mobil disusul olehku. Ia berlari mengikuti Resa begitu juga denganku. Dan kami berakhir mematung di depan pintu kamar hote nya. Menggunakan password, tentu saja kami tidak mengetahui password nya. kami tidak bisa masuk.

"Mohon maaf anda tidak bisa masuk tanpa izin" Kata satpam yang sedari tadi mengikuti kami.

"Bisakah kami masuk?" Tanya Yoongi dengan tatapan tajamnya.

"Tidak bisa, ini masalah privasi"

"Saya pacarnya, biarkan saya masuk" Kata Yoongi dengan nada suara sedikit membentak. Aku membulatkan mataku menatapnya terkejut.

"Tetap tidak bisa, saya tidak diijinkan untuk membiarkan masuk siapapun tanpa izin dari penyewa"

Yoongi langsung berlari lagi, kali ini wajahnya pucat dan khawatir.

"Hyeong tunggu!!!" Kataku sambil diawasi oleh satpam ini. "Aissshhh" Kini aku berlari mengejarnya.

"Apa yang kau lakukan?" Tanyaku setelah mendengar Yoongi marah-marah di meja resepsionis.

"BERIKAN KUNCINYA, ATAU KUBAKAR GEDUNG INI" Aku sungguh terkejut, Yoongi hyeong sangat marah. Matanya berapi-api. Ia sungguh mengkhawatirkan Resa. Tampaknya disini aku seperti orang bodoh yang pura pura menyukainya.

2 wanita yang menjaga meja resepsionis saling tatap, bingung, dan ketakutan.

"Hyeong.." Kataku sebari memegang lengannya, namun ia menepisnya kasar.

Why Must Me?✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang