24. Menunggu 2

11.1K 950 16
                                    

JANGAN LUPA TEKAN TOMBOL BINTANG SERTA BERIKAN JUGA KOMENTARNYA.

- HAPPY READING -

🎧Sit Still, Look Pretty - Daya.

Btw, aku ganti cover ya, xixi

--------

Karina masuk ke salah satu kamar vila dengan napas yang sedikit tersenggal. Setelah menempuh waktu seharian penuh untuk melakukan survei, akhirnya ia bisa beristirahat juga. Rasanya, benar-benar begitu melelahkan.

Setelah sampai di dalam kamar, Karina langsung mengerutkan keningnya. Ia tak melihat keberadaan Teresa di seluruh ruangan, padahal tadi gadis itu sudah pergi ke kamar duluan. Lantas, kemana Teresa? Memilih tidak peduli, akhirnya Karina langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur. Sialan, dia sungguh merasa capek.

Sedetik kemudian, Karina langsung mengubah posisinya menjadi telungkup, ia baru teringat kalau sedari tadi ia memegangi sebuah ponsel. Karina menatap ponsel ber-softcase hitam itu dengan sudut bibir yang sedikit terangkat. Sampai sekarang, Karina masih belum berani untuk memainkan atau mengotak-atik ponsel itu. Bahkan, untuk sekadar menyalakannya saja, Karina masih takut.

"Sekali lagi gue tanya. Kalau lo gak jawab, gue anggap jawabannya iya. Dan kalau pun lo jawab, jawabannya harus tetap iya."

Karina menghela napas dalam, entah kenapa, ia tiba-tiba teringat dengan perkatan Dendra tadi pagi. Gadis itu tersenyum tipis, kalau dipikir-pikir, lucu juga.

"Aku beneran pacar kakak, atau cuma pura-pura, sih?" Karina berucap sambil memandangi layar ponsel milik Dendra.

"Ah, aku ngomong apaan, sih. Dasar halu, mana mungkin kak Dendra mau punya pacar kayak aku, Karin, Karin. Ngaca deh, kamu!" Karina terus mengomeli dirinya sendiri, sampai tanpa ia sadari, Teresa sudah berdiri di belakangnya.

"Jadi, lo sama kak Dendra gak pacaran?"

Karina langsung membalikan badannya dan menatap Teresa terkejut. Aduh, ketahuan, deh!

"Tere kamu--"

Bruk!

Kedua bola mata Karina spontan terpejam ketika sebuah pakaian berhasil terbanting ke wajahnya. Teresa yang melakukannya. Tentu saja, gadis itu sengaja.

"Sana lo mandi, di tunggu sama kak Panji di luar," ketus Teresa. Membuat Karina kembali merasa terkejut.

"Hah, ngapain?"

"Ya, mana gue tahu," acuh Teresa sambil langsung membaringkan tubuhnya di atas kasur dan bermain ponsel. Mood-nya benar-benar sedang hancur sekarang. Jangan tanyakan kenapa, jelas ini semua karena Panji. Berani sekali cowok itu memberikan Karina baju dan menitipkannya kepada Teresa. Benar-benar tak punya hati.

"Sana lo!" usir Teresa sambil menendang-nendang tubuh Karina yang masih duduk di atas kasur, membuat gadis itu mau tak mau harus segera beranjak dan pergi.

"Heh cewek murahan, jangan pikir gue bakal diam aja, ya!"

Karina berbalik ketika Teresa kembali bersuara. "Kamu jangan asal ngomong, aku gak murahan," jawab Karina tak terima. Membuat Teresa berdecih.

"Halah, bacot lo! Dan satu lagi, dengar ya, gak usah berlindung di balik status kalau lo 'pacar kak Dendra' karena nyatanya, lo bukan pacarnya, kan?" ucap Teresa yang sukses membuat Karina terkejut. Sialan, ia sungguh sudah ketahuan.

Teresa menyeringai. Membuat Karina jadi tiba-tiba merinding saat melihatnya. "Kalau Katline tahu pacarnya di goda oleh cewek kayak lo, dia bakal ngapain, ya?" kata Teresa sambil mengusap dagunya, seolah tengah berpikir.

RADENDRA [E-BOOK PERSIS NOVEL DI KARYAKARSA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang