10. Dikepung

16.3K 1.3K 18
                                    

Vote and comment!!

Taqdir benar-benar membuat aku bingung, bisa bisanya kita di dekatkan dengan cara seperti ini.

🎧Fly me to the moon - Frank sinatra.

----------

23.15 WIB

Karina sesekali meringis ngilu menatap ke arah jalanan yang tengah ia lewati. Pasalnya, malam ini Dendra membawa motornya benar-benar seperti orang yang tengah kerasukan. Telinganya seakan-akan mendadak tuli, ia tidak mempedulikan ringisan serta ucapan Karina yang berada di belakangnya.

"K-kak! Pelan-pelan! A-aku, takut!"

Setiap kali Karina berucap seperti itu, justru Dendra malah semakin mempercepat laju motornya. Emang sinting!

Hingga akhirnya, mau tak mau Karina harus semakin mempererat pegangan kedua tangannya pada pinggang Dendra. Ya walaupun sesekali Karina sampai kelepasan memeluk perut cowok itu, karena ia takut jatuh. Tapi untungnya, Dendra tidak marah atau protes sama sekali.

Karena yang tengah Dendra pikirkan saat ini hanyalah, soal keselamatan nyawa salah satu teman plus anggotanya itu, Zidan. Dendra benar-benar sangat terkejut ketika ia mendengar ucapan Karina yang katanya dia bertemu dengan Zidan di sebuah gudang dengan keadaan cowok itu yang sangat babak belur.

Jika benar Zidan kenapa-kenapa, Dendra tak akan segan-segan lagi untuk menghabisi nyawa musuh bebuyutannya itu, Jasson. Cowok itu benar-benar sudah tidak layak lagi untuk hidup, pikirnya.

"K-ka--"

"Bisa diam gak sih, lo?!"

Karina langsung membungkam mulutnya kembali karena Dendra tiba-tiba saja memotong ucapannya. Padahal kan, Karina cuma mau ngasih tahu, kalau--

"Mana sih, gudangnya? Mau nipu lo?!" sampai akhirnya, suara Dendra yang selalu saja keras itu kembali terdengar. Cowok itu menatap kesal ke arah kaca spion yang menampilkan wajah Karina.

Karina langsung menghela napasnya. "Gudangnya udah kelewat, kak."

Ckittttt...

Karena merasa kaget dengan ucapan Karina, Dendra langsung menarik rem motornya begitu saja. Hingga dengan refleks, hal itu langsung membuat tubuh Karina maju hingga menabrak punggung tegap Dendra.

Duk!

"Aduh!" ringis Karina ketika keningnya berhasil terbentur pada helm yang tengah Dendra gunakan. Maknyuss...

"Ih! Kakak apa-apaan, sih! Sakit tahu! Mau nyari kesempatan, ya!" omel Karina kesal tanpa sadarnya.

Dan jelas, ucapannya itu berhasil membuat mulut Dendra terbuka. Gadis itu bilang apa, tadi? Wah, sepertinya, dia sudah mulai berani.

Dendra lantas menolehkan kepalanya ke belakang dan mendapati kening Karina yang ternyata sedikit benjol. Sesakit itu kah?

"Nyari kesempatan?" ucap Dendra mengulangi perkataan Karina sambil mengangkat sebelah alisnya.

Karina langsung bungkam, aduh gawat, Kayaknya dia tadi keceplosan, deh. "M-maksud a-aku--"

"Gue itu gak perlu nyari-nyari kesempatan, kalau pun gue mau, gue bisa langsung mendapatkannya."

RADENDRA [E-BOOK PERSIS NOVEL DI KARYAKARSA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang