61. Mencoba Percaya

10.3K 760 167
                                    

NUNGGUIN YA? 🤭

CIE YANG UDAH DIBIKIN EMOSI SAMA PART KEMARIN🤣

SABAR YA, ORANG SABAR TEMANNYA KATLINE;(

NGAKAK

Komennya disetiap paragraf dong😘

🎧AGSEISA-PINJAM PELUK

----------

"Saya tidak mau tahu, nikahin anak saya secepatnya."

Dendra berdecih pelan. Lalu menatap Bayu tidak suka. "Gampang banget anda ngomong kayak gitu."

"Apa? Gampang kamu bilang? Saya cuman minta pertanggungjawaban apa itu salah? Saya tidak terima, ya, anak saya dilecehkan sama kamu sampai dia hamil, dan kamu tidak mau bertanggung jawab? Mau main-main sama saya, kamu?" Bayu nampaknya sudah naik darah. Terlihat dari cara bicaranya yang menggebu-gebu.

"Punya bukti apa anda nuduh saya seperti itu?" tanya Dendra. Lalu terkekeh sinis. "Asal anda tahu, ya, anak anda itu berbohong. Dia sama sekali tidak hamil anak saya."

"Berhenti membela diri kamu, Dendra! Udah salah, mau ngelak lagi!"

Tangan Dendra terkepal kuat. Dia benar-benar tidak terima difitnah seperti ini. "Anda memang sangat bodoh. Bisa-bisanya anda percaya dengan omongan anak anda yang penuh dusta itu."

"Maksud kamu apa, Dendra?!" Katline seketika bangkit. Berusaha beranjak dari brankar dengan sedikit sempoyongan.

"Dendra, ini anak kamu!" teriak Katline tak tahu malu sambil menunjuk perutnya yang rata. Membuat semua orang jadi langsung menatap ke arahnya.

"Kamu lupa Den? Kita, kan, pernah—"

"APA?! MAU NGOMONG APA LAGI LO, HAH?!" Dendra mulai murka. Lantas dia pun segera mendekat ke arah Katline, penuh emosi.

Seketika Katline diam. Kepalanya menunduk, dan kedua matanya langsung berkaca-kaca. Perempuan itu hendak menangis. Katline takut, jika Dendra sudah semurka ini.

"Mau lo apa sih, Line? Kenapa lo terus ngekang gue kayak gini?! Apa lo benar-benar nggak punya harga diri? Hah?" ucap Dendra, tepat di hadapan Katline, menggebu-gebu.

"JANGAN SEMBARANGAN NGOMONG KAMU DENDRA!" bentak Bayu keras. Tentu saja tidak terima anaknya dikata-katai demikian.

"Kalau salah, ya, akui saja. Jangan malah membela diri!" tegas Bayu lagi.

"Anda diam!" sahut Dendra menunjuk Bayu. Membuat pria itu menggeram ditempat. Dasar anak tidak punya sopan santun! Kenapa juga Katline harus cinta mati sama cowok seperti dia? Cih, sangat memalukan!

"Dan lo, Line." Dendra kembali menatap Katline. "Gue mohon banget, stop ngada-ngada. Stop berdrama dan nuduh gue sembarangan. Gue nggak sebodoh itu, Katline, untuk tanggung jawab sama anak, yang jelas-jelas bukan anak gue. Dan sebelum semuanya terlambat, mendingan sekarang lo jujur, sebenarnya itu anak siapa?" ucap Dendra panjang lebar. Sekuat tenaga, ia berusaha tenang.

Dengan cepat, Katline pun mendongak. Lalu  mengusap air matanya yang sudah tumpah. Dia berkata, "I-ini anak kamu, Dendra."

Semua orang lantas membuang napas berat. Jawaban Katline masih saja sama. Tapi mengapa, Dendra ngotot sekali tidak mau mengakui anaknya? Hingga tanpa sadar, air mata Karina pun menetes. Membuat gadis yang tengah berada di belakang itu, langsung mengusapnya. Tak bohong, tentu saja Karina sakit hati. Ini benar-benar tidak adil baginya.

RADENDRA [E-BOOK PERSIS NOVEL DI KARYAKARSA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang