17. Sakit

19.1K 1.3K 93
                                    

🎧Lewis Capaldi - Someone you loved.

----------

"Kakak!"

"Kakak, lepasin! Kakak mau bawa aku kemana, sih?!"

Tanpa hentinya, Karina terus memberontak, meminta agar Dendra melepaskan cekalannya. Namun nihil, lelaki itu sama sekali tidak mengubris. Dia malah terus menarik tangan Karina dan membawanya entah kemana, Karina pun juga tidak tahu. Bahkan, sampai mereka menjadi tontonan di sepanjang lorong pun, Dendra sama sekali tidak peduli. Hingga suara bisik-bisik tetangga mulai terdengar pun, Dendra juga tetap mengacuhkannya.

Karina menatap tak percaya ke arah tangannya yang tengah ditarik oleh Dendra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karina menatap tak percaya ke arah tangannya yang tengah ditarik oleh Dendra. Cekalannya begitu kuat hingga sedikit menimbulkan rasa sakit di jemarinya.

Karina sempat berpikir, ia benar-benar merasa aneh dengan sikap Dendra. Dendra yang beberapa hari lalu begitu kasar dan suka menyakitinya, kenapa bisa tiba-tiba berubah drastis seperti ini. Bahkan, cowok itu juga terus memaksa agar Karina mau menjadi pacarnya. Walaupun sudah menolak, ya tetap saja. Dendra adalah Dendra, yang tidak pernah menerima sebuah penolakan. Baginya, memaksa lebih baik dari pada ditolak.

Flasback on.

"Apa salahnya punya pacar dua?"

Lima kata yang baru saja Dendra lontarkan barusan itu, benar-benar bagai ribuan jarum tajam yang langsung menusuk kedalam hati Katline. Apa sebenarnya yang tengah cowok itu maksud? Apakah ia sedang bercanda?

"Dendra--"

"Gak usah protes!" memotong ucapan Katline, Dendra langsung beranjak turun dari brankar secara perlahan. Melepas infusan yang menempel di tangannya secara paksa dan melangkah mendekati Karina yang masih diam mematung di tempatnya.

"K-kakak--"

Tepat setelah sampai di hadapan Karina, Dendra langsung meraih tangan mungil gadis itu dan menggengamnya. Menatap manik matanya lekat, dan mulai berkata,

"Lo mau kan, jadi pacar gue?"

Ketika melihat Karina hendak membuka mulutnya, Dendra malah kembali beruara, sehingga membuat Karina lagi-lagi tak jadi berbicara. Cowok itu seakan-akan tidak membutuhkan jawaban darinya.

"Dan kedatangan lo ke sini, itu sudah cukup buat jawab pertanyaan gue barusan"

Karina langsung mengerutkan kening, tidak mengerti. "M-maksud kakak?"

RADENDRA [E-BOOK PERSIS NOVEL DI KARYAKARSA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang