Voment❕
Typo? Tandai.
🎧Mocca - Simple I Love You.
-----------
Karina turun dari atas motor Dendra ketika mereka berdua sudah sampai di depan gerbang rumah Karina.
"Makasih kak," ucap Karina. Setelahnya langsung balik badan untuk segera masuk ke dalam rumahnya.
Namun, Dendra sama sekali tidak membiarkan hal itu. Dengan sigap, cowok itu pun menarik tangan Karina. Bahkan Dendra sampai lupa untuk membuka helmnya lebih dulu. Karina berdecak pelan, walaupun akhirnya tetap berbalik juga.
"Apa lagi sih?" kesalnya. Menatap ke arah Dendra yang tengah kesusahan membuka helm dengan menggunakan sebelah tangan. Pasalnya, tangannya yang satu lagi masih memegangi tangan Karina.
"Lepasin dulu makanya tangan aku," ucap Karina pada akhirnya.
"Enggak, nanti lo kabur," balas Dendra. Masih berusaha melepaskan helm fullface-nya. Sampai akhirnya helm itu pun berhasil terlepas.
"Sialan banget ni helm, enak kali ya nempel di pala orang ganteng?" Dendra malah memaki helm tak bersalahnya itu.
Karina pun terkekeh. Tapi dengan cepat dia langsung mendatarkan ekspresinya kembali saat Dendra menatap ke arahnya.
"Masih nggak mau bilang?"
"Bilang apa?" Karina bertanya spontan.
Dendra menghela napas berat. Ia tahu, kalau Karina tengah dalam mode 'pura-pura tidak paham' saat ini.
"Bilang sama gue, lo kenapa?"
Karina mengernyit bingung. "Aku? Baik-baik aja, tuh," jawabnya acuh.
"Terus kenapa hindari gue? Lo pikir gue ini bakteri?" tanya Dendra. Terlihat sekali bahwa cowok itu sudah sangat merasa lelah. Ah, Karina jadi tidak tega melihatnya.
"Aku nggak pernah ngomong kayak gitu." Karina melepaskan tangan Dendra dari tangannya begitu saja.
"Mending kakak pulang aja, ini udah sore banget, bentar lagi juga Maghrib." Setelah berkata demikian, Karina pun segera berlalu untuk masuk ke dalam rumahnya. Namun lagi-lagi, langkahnya harus kembali terhenti karena seruan Dendra.
"Kalau ada masalah itu bilang, jangan ngilang."
Karina sontak berbalik. Merasa tidak suka juga kaget dengan perkataan cowok itu barusan. Apa katanya? Ngilang?
Karina kembali jalan mendekat. "Emang ada aku ngilang?" tanyanya. Berdiri dihadapan Dendra, menatap cowok itu galak.
Dendra langsung terkekeh. "Nih, ya, sekarang aja lo udah cuekin gue, jauhin gue, diemin gue, hindari gue, dan sebentar lagi lo pasti bakal ngilang kan dari hidup gue?"
"Dih!" Karina mencibir. "Dasar sok tahu!" sahutnya.
"Tapi bener, kan?"
"Nggak! Siapa bilang!"
Dendra sukses tersenyum, walaupun tipis, tapi tetap aja manis. Bahkan Karina sampai meleleh dibuatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RADENDRA [E-BOOK PERSIS NOVEL DI KARYAKARSA]
Teen FictionIni tentang Dendra, cowok berpribadian keras dan kasar yang memiliki banyak rasa dendam di dalam dirinya. Hidupnya benar-benar miris, tidak ada kelembutan, dan cinta. Sampai suatu ketika, takdir mempertemukannnya dengan seorang gadis polos bernama K...